Selasa 27 Jun 2017 13:36 WIB

YLKI: Penanganan Mudik 2017 Lebih Baik dari Sebelumnya

Rep: Frederikus Bata/ Red: Bayu Hermawan
Sejumlah kendaraan pemudik (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah kendaraan pemudik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai kinerja semua stakeholder dalam pelayanan arus mudik pada lebaran 2017 berjalan baik. Pengurus Harian YLKI, Sudaryatmo mengatakan, dibandingkan tahun lalu, persiapan pemerintah dan operator kali lebih matang.

"Persiapan pemerintah saat mudik kali ini lebih bagus dari tahun kemarin. Lebih bagusnya itu ada sinergi, ada koordinasi lintas kementerian dan lintas BUMN (Badan Usaha Milik Negara)," kata Sudaryatmo saat dihubungi Republika.co.id, pada Selasa (27/6).

Sudaryatmo mencontohkan bagaimana pemerintah selaku regulator bersama sejumlah BUMN terkait mempersiapkan jalur fungsional. Meski masih ada sedikit kemacetan, menurutnya dengan jalur tersebut bisa menjadi alternatif bagi pemudik yang biasanya melewati jalan tol.

"Saya kebetulan mudik juga lewat situ, even itu namanya fungsional, itu butuh persiapan yg jauh. Ga mungkin bisa diwujudkan kalau hitungannya satu dua bulan. Dia sudah disiapin satu tahun sebelumnya. Jadi memang persiapan lebih serius," ujarnya.

Meski demikian, masih ada catatan yang kurang dari menurut YLKI. Pertama, ia melihat pemerintah kurang mengkampanyekan adanya jalur fungsional sebagai alternatif. Pada mudik kali ini penumpukan di jalur tol masih terjadi.

"Karena masyarakat sebagian besar menggunakan jalan tol, ya over capacity. Dari sisi kemacetan masih ada," ucapnya.

Berikutnya penumpukan pemudik masih terjadi di rest area. YLKI meminta pemerintah dan BUMN terkait memecahkan persoalan ini.

"Jadi yang harus diantisipasi pemerintah, bagaimana menjadikan rest area bukan sumber kemacetan, apakah menambah kapasitas, pokoknya rest area harus dicari solusinya supaya tidak menjadi sumber kemacetan," jelasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement