Rabu 28 Jun 2017 03:43 WIB

Kadin Sebut Penurunan Daya Beli karena Masyarakat Tahan Diri

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Budi Raharjo
Belanja di supermarket
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Belanja di supermarket

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Kamad Dagang dan Industri (Kadin) Rosan Roeslani mengakui penurunan daya beli yang terjadi pada musim Lebaran 2017. Menurut dia, penurunan ini terjadi karena pertimbangan tinggi masyarakat dalam menggunakan uang untuk transaksi ekonomi.

"Memang daya beli agak menurun sedikit, agak slowing down, tapi overall masih baik. Duit ada, tapi yg megang duit nahan diri, jadi lebih sebabkan itu," ujar Rosan saat diwawancarai Republika.co.id pada Selasa (27/6).

Beberapa event besar, seperti pemilihan umum, Pilkada dan lainnya yang memungkinkan menghabiskan biaya yang tidak sedikit, membuat masyarakat menahan diri untuk menggunakan uangnya. "Nahan diri, kan ke depan 2019 ada pemilihan, pilkada banyak, jadi nahan diri dulu," kata dia.

Prospek Kadin, kata Rosan disesuaikan dengan target pemerintah. Rosan juga berharap seluruh program dan upaya pemerintah untuk menstabilkan grafik perekonomian dapat tercapai dan tereaslisasi. "Prospek sesuai target pemerintah, tercapai, masih on the track," kata Agung.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Agung Pambudi juga mengatakan, adanya penurunan daya beli masyarakat pada lebaran 2017. Menurut dia, penurunan terjadi di beberapa sektor seperti pakaian, makanan dan minuman.

"Memang turun cukup signifikan kalo dibandingin tiga tahun lalu, tapi kalau dibandingkan tahun kemarin tidak terlalu signifikan sih," kata Agung saat dihubungi HYPERLINK "http://Republika.co.id"Republika.co.id, Selasa (27/6).

Apindo, kata Agung mendukung program pemerintah untuk memperbaiki perekonomian dengan mendukung upaya pemberlakuan kebijakan ekonimu baik jangka pendek maupun menengah. Apindo berharap kebijakan dan upaya pemerintah untuk menstabilkan perekonomian dapat berjalan lancar.

Agung juga menjelaskan, Apindo selalu meningkatkan program internal, baik dengan cara mengingatkan dan mengupayakan anggota untuk selalu melakukan efisiensi dan inovasi. Upaya tersebut, kata Agung diharapkan dapat memberikan profit dan menjadi bibit investasi di sektor penjualannya masing-masing.

sumber : Center
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement