REPUBLIKA.CO.ID, TAMBILAHAN -- Longsor kembali terjadi di Kelurahan Kuala Enok, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, Selasa (27/6). Longsor mengakibatkan kerusakan tiga unit rumah dan Pelabuhan Sandrego.
"Bencana tanah longsor tersebut terjadi di permukiman warga di Jalan Merdeka Tepi Laut RT 01 RW 01 Kelurahan Kuala Enok sekitar pukul 11.30 WIB," ujar Kapolres Indragiri Hilir AKBP Dolifar Manurung SIK di Tembilahan.
Dolifar menyebutkan, tiga unit rumah yang terkena bencana tanah longsor masing-masing milik Rendi, Alek, dan Unyong yang disewakan kepada Marni. Selain merusak sejumlah rumah dan Pelabuhan Sandrego, bencana longsor juga menyebabkan kerusakan Jalan Pelantar Kayu sepanjang 20 meter.
Ia menjelaskan, peristiwa tanah longsor diketahui oleh Rendi, warga setempat yang merasakan ada gerakan saat sedang berada di dalam rumah miliknya. Merasakan hal tersebut, ia segera mengeluarkan barang-barang miliknya dan berlari keluar rumah sambil berteriak terjadi longsor.
"Berdasarkan data yang diperoleh tidak terdapat korban jiwa dalam musibah tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai Rp 450 juta," kata Dolifar lagi.
Menurut keterangan kapolsek setempat, musibah tanah longsor diduga disebabkan oleh abrasi air sungai. Permukiman masyarakat yang mengalami longsor berada di sepanjang pinggir Sungai Kuala Enok.
"Saat ini Pemerintah Kecamatan Tanah Merah dan Polsek Tanah Merah serta masyarakat setempat sedang melakukan pendataan terhadap identitas pemilik rumah dan mengevakuasi barang-barang milik warga yang masih bisa diselamatkan," ujarnya pula.
Sedangkan terhadap warga pemilik rumah yang mengalami musibah tanah longsor sementara mengungsi ke rumah kerabat dan masyarakat di sekitar lokasi tanah longsor itu.