REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kepala Stasiun Geofisika Kota Manado, Sulawesi Utara Irwan Slamet mengatakan gempa bumi berkekuatan 5,1 skala Richter pada 89 kilometer barat laut Halmahera Barat tidak berpotensi merusak.
"Berdasarkan laporan dari masyarakat gempa ini dirasakan pada skala intensitas II SIG BMKG atau III MMI berarti guncangannya dirasakan oleh orang banyak," kata Irwan, di Manado, mengutip pernnyataan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Drs M Riyadi, Selasa (27/6).
Penyebab gempa bumi ini, kata dia, diperkirakan akibat aktivitas subduksi lempeng Filipina Selatan ke bawah lempeng Halmahera dan menyebabkan deformasi/patahan batuan pada kedalaman 72 kilometer.
Gempa ini termasuk dalam klasifikasi gempa bumi menengah yang tidak membahayakan.
"Meskipun gempa bumi ini terjadi di laut, tetapi hasil pemodelan yang dilakukan BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya lagi.
Dia berharap warga di pesisir pantai Halmahera Barat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Pada pukul 21.55 WIB wilayah Halmahera diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan 5,1 skala Richter pada koordinat 1,50 derajat Lintan Utara-126,80 derajat Bujur Timur tepatnya di laut pada jarak sekitar pada 89 kilometer barat laut Halmahera Barat.