Rabu 28 Jun 2017 16:23 WIB

Malas ke Sevel Sejak Saus Keju tidak Lagi Gratis

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Ratna Puspita
Minimarket 7-Eleven.
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Minimarket 7-Eleven.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerai 7-Eleven di Indonesia akan tutup pada akhir bulan ini. Saus keju menjadi satu produk yang bakal dirindukan oleh mereka yang sering berkunjung ke gerai yang sering disebut Sevel itu.

Mereka yang sering bertandang ke Sevel sudah tidak asing lagi dengan saus keju. Awalnya, saus keju (cheese sauce) bisa diambil bebas dan gratis. Pembeli biasanya membubuhkan saus keju setelah membeli produk makanan apa pun, terutama makanan ringan.

Namun setahun terakhir, pemilik Sevel menetapkan bayaran Rp 2 ribu bagi pelanggan yang ingin mencicipi saus keju. Ini membuat pelanggan malas ke Sevel.

Dahlia, warga Tanah Abang, Jakarta Pusat, pertama kali mengetahui sauce itu berbayar, ketika dia mengunjungi Sevel di Stasiun Manggarai. "Waktu itu, saya beli makanan dan menanyakan saus ke pegawainya. Katanya, itu berbayar, teman saya sampai kecewa karena berbayar itu," kata Dahlia, Rabu (28/6).

Menurut Dahlia, saus keju dan saus bolognais yang diberikan gratis merupakan keunggulan Sevel yang membedakannya dari minimarket lain. Dahlia pun menduga saus keju dan bolognese berbayar yang membuat Sevel bangkrut sehingga harus menutup operasionalnya pada akhir bulan ini. Sebab, saus keju dan bolognese yang tidak lagi gratis membuat pelanggan malas berbelanja di Sevel.

Warga Tangerang, Banten, Ahmad Akbar, yang sempat hobi ke Sevel lantaran istrinya menyukai saus keju Sevel, mengaku kecewa dengan aturan tersebut. "Sejak berbayar, istri saya mikir-mikir lagi kalau mau ke Sevel," kata dia.

Padahal ketika kemunculan Sevel pertama kali, istrinya beberapa kali mengajak Ahmad ke Sevel hanya untuk membeli makanan dan dioles saus keju. Sang istri juga tak segan berbelanja kebutuhan sehari-hari di Sevel, kendati harga yang ditawarkan lebih mahal dari minimarket lain.

Pelanggan Sevel yang sering nongkrong di sana bersama dengan rekan kerjanya, Taovan, mengatakan saus keju yang dibanderol Rp 2 ribu per sachet itu membuat orang malas membeli makanan ringan di Sevel.

"Karena kalau saya datang ke Sevel, saya lihat banyak anak muda yang makan chiki terus diberi sauce Sevel yang cheese dan bolognese itu. Belakangan, saya lihat mulai jarang tuh yang makan chiki pakai sauce," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement