REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pencarian terhadap korban tenggelam di pantai selatan Garut terus dilakukan oleh tim SAR gabungan terdiri dari Basarnas Jawa Barat, Polairud, TNI dan warga. Memasuki hari ketiga, pencarian dilakukan dengan menyisir bibir pantai.
Kepala Basarnas Jawa Barat, Slamet Riyadi mengatakan pencarian yang dilakukan ke bibir pantai menggunakan patokan dari aplikasi SAR. Lewat aplikasi tersebut akan menghasilkan koordinat yang diperkirakan.
"Kami memakai aplikasi SIMADA. Hal ini sudah diaplikasikan saat operasi SAR sebelumnya, tapi sampai saat ini korban belum ditemukan," katanya, Rabu (28/6).
Ia menyebut pencarian juga dilakukan dengan memantau lewat pinggir pantai dari lokasi sampai melebar empat kilometer. Di sisi lain, tim SAR gabungan menjaga aktivitas para pengunjung pantai supaya peristiwa tenggelam tidak terulang kejadian.
Potensi kejadian tenggelam masih ada mengingat membludaknya pengunjung ke sejumlah pantai di selatan Jabar seperti Santolo, Cijeruk, Cipatujah, atau Pangandaran.
"Hanya saja kesadaran pengunjung masih kurang. Masih ada yang nekat berenang ke pantai padahal sudah ada kejadian yang terbawa arus, harusnya ini jadi perhatian," ujarnya.
Sebelumnya Kepala Satuan Polisi Air dan Udara Polres Garut AKP Tri Andri menyatakan ada empat wisatawan terseret ombak. Dua orang di Pantai Ciseureuh, Kecamatan Mekarmukti dan dua orang di Pantai Cijeruk, Kecamatan Cibalong.
Satu wisatawan di Pantai Cijeruk, kata Tri, sudah berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, sedangkan yang lainnya masih dalam pencarian. "Korban lain masih dicari, dan belum membuahkan hasil karena terkendala tingginya gelombang," katanya.