REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Klub Liga Primer Inggris, Manchester City memberangkatkan anggota dari komunitas penanggulan HIV/AIDS asal Kota Bandung, Rumah Cemara, ke Kota Manchester, Inggris. Hal ini dilakukan dalam rangka untuk ikut dalam Pertemuan Pemimpin Muda Cityzens Giving 2017.
Di sana, mereka bergabung bersama 50 pemuda lainnya dari 12 kota di seluruh dunia. Seluruh komunitas ini dilibatkan karena mereka punya cara yang sama dalam menunjukkan kepedulian terhadap para pengidap AIDS. Yakni, melalui sepak bola.
Dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (28/6), ini adalah kali ketiga kegiatan tersebut dilaksanakan. Para pemuda ini dibawa berkunjung ke fasilitas latihan karya seni city yaitu City Football Academy. Program selama satu minggu itu dilakukan untuk mengembangkan dan meningkatkan skill kepemimpinan dan pelatihan sepakbola mereka.
Sebagai mitra resmi dari pertemuan ini, Etihad Airways menghubungkan para pemuda dari Bandung dengan rekan-rekan mereka seperjuangan di seluruh dunia. Khusus di Kota Bandung, ada 2.000 anak jalanan yang berpotensi terkena penyalahgunaan narkoba.
Manchester City bekerja dengan mitra pemimpin muda, Rumah Cemara, pun merancang proyek 'Sepakbola untuk Perubahan' dan berinteraksi dengan 250 anak jalanan.
Satu peserta dari Bandung, Sarah, mengaku, mendapat banyak manfaat dari kunjungan tersebut. “Sepakbola sangat luar biasa. Mampu mengajarkan disiplin, dan percaya diri kepada anak-anak, serta memperbaiki kualitas hidup mereka," kata dia.
Vice President dari Marketing Partnerships Etihad Airways, Patrick Pierce mengatakan, pihaknya merasa punya tugas untuk berkontribusi terhadap komunitas di seluruh dunia. "Dengan menerbangkan delegasi ke Manchester untuk Pertemuan Pemimpin Muda Cityzens Giving, kami sangat terhormat bisa menghubungkan para pemuda yang mencari jawaban dari masalah sosial kompleks yang ada di kota mereka. Ini adalah contoh kuat dalam menggunakan media sepakbola untuk menanggulangi masalah sosial yang beragam dan memberikan para pemuda masa depan yang lebih cerah," ujarnya.
Rumah Cemara memang dikenal sebagai komunitas pengidap AIDS yang tetap mampu menunjukkan tekad hidup yang besar. Melalui sepak bola, mereka mengampanyekan soal bahaya Narkoba yang jadi penyebab utama tersebarnya HIV.
Di komunitas ini, mereka punya tim sepak bola yang sangat berprestasi. Diperkuat oleh pemain-pemain yang mengidap AIDS, tim sepak bola mereka sudah melanglangbuana mengikuti ragam kejuaraan di seluruh dunia. Di antaranya, mereka sukses jadi juara pada kejuaraan Piala Amsterdam 2015 di Belanda.