REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekertaris Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia, Fahmi Salim mengatakan, dialog yang terjadi antara GNPF-MUI dan Pemerintah berikan ketenangan pada umat Islam. Dialog tersebut, kata dia, merupakan tanda-tanda menuju perubahan ke arah positif.
"Saya melihat terbukanya pintu dialog antara pemerintah dalam hal ini langsung dengan RI 1, itu merupakan satu tanda-tanda yang positif ya," ujar dia saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (28/6).
Tokoh Muhammadiyah tersebut mengatakan, pertemuan tersebut harus dimaknai secara kongkret, bahwa Presiden Joko Widodo dan GNPF-MUI mengambil langkah dialog untuk kependingan bersama. Fahmi mengatakan, dialog tersebut bisa menghapus stigma negatif yang dijatuhkan pada umat islam yang selama ini terkesan tersudutkan dan dizalimi. "Terutama pascapilkada DKI Jakarta," ucap dia.
Fahmi mengatakan, pertemuan antara GNPF-MUI dengan Presiden Jokowi bisa menjadi pelajaran untuk seluruh elemen masyarakat Indonesia, bahwa dialog merupakan cara yang baik untuk menyelesaikan suatu permasalahan. "Jadi ini harus menjadi pelajaran bagi semua elemen bangsa," ujar dia