REPUBLIKA.CO.ID, RAFAH - Hamas mulai membangun sebuah zona penyangga baru di sepanjang perbatasan selatan dengan Mesir, pada Rabu (28/6). Hamas pun berusaha memperbaiki hubungan dengan Kairo.
Zona penyangga di area aman seluas 100 meter itu, terbentang 12 km di sepanjang perbatasan antara wilayah Palestina dan Mesir. Zona ini akan dilengkapi dengan kamera pengintai dan pos militer.
"Ini akan menjadi daerah militer tertutup dan oleh karena itu akan lebih mudah untuk mengawasi perbatasan dan mencegah penyelundupan obat-obatan terlarang dan penyusupan," kata Wakil Menteri Dalam Negeri Tawfiq Abu Naim kepada AFP.
Sejumlah alat berat seperti bulldozer diharapkan bisa menghancurkan serangkaian rumah dan bangunan di sepanjang perbatasan. Hubungan Hamas sempat tegang dengan Mesir sejak penggulingan Muhammad Mursi, presiden Ikhwanul Muslimin, pada tahun 2013. Pemerintah Mesir saat ini yang dipimpin oleh mantan pemimpin militer Abdel-Fatah El-Sisi telah menutup ratusan terowongan penyelundupan di sepanjang perbatasan dan menuduh Hamas mendukung radikal di dalam wilayah Mesir, termasuk di dekat perbatasan.
Kairo juga menutup semua perbatasan antara Mesir dan Gaza, sehingga menambah isolasi wilayah miskin yang diblokade oleh Israel selama satu dekade. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, hubungan antara Gaza dan Kairo agak meleleh.
Pekan lalu, Mesir mulai mengirimkan satu juta liter bahan bakar ke Gaza, untuk sementara mengurangi krisis listrik yang telah membuat dua juta penduduk kantong Palestina hanya memiliki beberapa jam listrik per hari. Pengiriman tersebut dilakukan dua hari setelah Israel mulai mengurangi pasokan listrik ke Gaza, menyusul keputusan Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk berhenti membayarnya di tengah perselisihan dengan Hamas.
Sebuah delegasi pemimpin Hamas, yang dipimpin oleh kepala Gaza Yahya Sinwar, baru-baru ini bertemu dengan pejabat Mesir di Kairo, membahas perbatasan dan keamanan, serta penderitaan kemanusiaan di jalur tersebut. "Langkah-langkah ini datang dalam konteks kunjungan baru-baru ini dari delegasi keamanan ke Mesir dan pemahaman yang dicapai dalam konteks ini," kata Abu Naim.
Dia mengatakan, Hamas ingin meyakinkan Kairo bahwa keamanan nasional Mesir adalah keamanan nasional Palestina.
Pada April 2016, Hamas mendirikan puluhan pos perbatasan baru dalam upaya memperbaiki hubungan dengan Mesir.