REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Duta Besar (Dubes) Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Australia merangkap Vanuatu, Y Kristiarto S Legowo, secara resmi telah menyerahkan Surat-surat Kepercayaan atau Letter of Credence kepada Gubernur Jenderal Australia, Sir Peter Cosgrove di Governor House, Canberra pada Selasa (27/6) pagi.
Dalam rilis yang diterbitkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Australia dikatakan upacara penyerahan Surat-surat Kepercayaan tersebut juga turut dihadiri oleh istri Gubernur Jenderal, Lady Cosgrove, Deputy Secretary dari Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) serta sejumlah pejabat tinggi Australia. Sementara Dubes RI didampingi oleh istri, Caecilia S Legowo, Wakil Dubes RI, MI Derry Aman, Atase Pertahanan Brigjen TNI-AL, Widad Prasojo Aji dan Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler, Dadang Hidayat.
Usai menyerahkan Surat-surat Kepercayaan, Dubes RI langsung melakukan pertemuan bilateral dengan Gubernur Jenderal Peter Cosgrove. Sementara, secara terpisah Caecilia S Legowo mengadakan pertemuan dengan Lady Cosgrove.
Dalam pertemuan tersebut, Dubes Kristiarto menyampaikan salam hangat dari Presiden RI, Joko Widodo kepada Gubernur Jenderal Peter Cosgrove dan seluruh masyarakat Australia serta komitmen Pemerintah RI untuk terus memperkuat kemitraan strategis Indonesia dan Australia di berbagai bidang.
Dubes Kristiarto mengapresiasi peran Gubernur Jenderal Peter Cosgrove saat menjabat sebagai Chief of Australian Defense Force yang memimpin langsung di lapangan untuk memberikan bantuan kemanusiaan di Aceh dari Pemerintah Australia paska bencana Tsunami pada tahun 2004.
Dubes RI juga mengapresiasi peran Gubernur Jenderal Peter Cosgrove sebagai patron New Colombo Plan (NCP), sebuah program Pemerintah Australia yang mendorong mahasiswa dari Benua Kangguru untuk belajar dan magang di negara-negara Asia Pasifik. Sejak diluncurkan tahun 2014 , Indonesia menjadi tujuan terfavorit mahasiswa Australia dimana hingga tahun ini jumlahnya mencapai 3.205 orang.
Dubes RI menegaskan Australia bukan hanya mitra dan negara tetangga terdekat, melainkan juga mitra strategis bagi Indonesia. Sementara itu, Gubernur Jenderal menyatakan kerja sama antarmasyarakat atau people-to-people contacts, termasuk melalui peningkatan jumlah wisatawan dan mahasiswa maupun pelajar kedua negara, sangat penting dalam meletakkan pondasi hubungan bilateral yang semakin kokoh sekaligus untuk mempromosikan saling pengertian kedua negara.
Gubernur Jenderal secara khusus juga menyampaikan harapannya untuk dapat bertemu kembali dengan Presiden Joko Widodo pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) antara para Pemimpin ASEAN dan Australia yang akan diselenggarakan pada bulan Maret 2018 di Sydney.
Setelah melakuan pertemuan bilateral, dilakukan Upacara Penghormatan kepada Dubes RI oleh pasukan kehormatan dan diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya oleh marching band militer Australia. Dubes RI kemudian melakukan pemeriksaan pasukan kehormatan.
Australia mitra terpenting dan strategis
Australia selama ini merupakan salah satu mitra terpenting dan strategis di kawasan bagi Indonesia. Australia menjadi satu dari tiga negara di dunia yang memiliki mekanisme pertemuan tahunan tingkat pemimpin dengan Presiden RI. Bahkan, Indonesia dan Australia juga memiliki forum 2+2 dimana menteri luar negeri dan menteri pertahanan kedua negara bertemu setiap tahun untuk membahas isu-isu strategis kedua negara.
Kedua negara juga memiliki forum tahunan Indonesia-Australia Ministerial Council on Law and Security antara Menteri Koordinator Bidang Polhukam Indonesia dan Jaksa Agung Australia. Di bidang ekonomi, volume perdagangan dua arah Indonesia dan Australia terus menunjukkan prospek yang menggembirakan. Terlebih lagi kini kedua negara tengah merampungkan perundingan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IA-CEPA pada 2017, yang berisi komitmen kedua pihak untuk mengoptimalkan potensi kerja sama ekonomi, perdagangan dan investasi.
Di bidang pariwisata, Indonesia kini menjadi destinasi luar negeri terfavorit bagi turis Australia setelah Selandia Baru. Tahun lalu, jumlah wisatawan Australia yang berkunjung ke Indonesia mencapai lebih dari 1,2 juta orang.
Sementara itu, di bidang pendidikan, Australia merupakan tujuan terbesar mahasiswa Indonesia yang ingin kuliah ke luar negeri. Saat ini jumlah mahasiswa Indonesia di berbagai universitas di Australia mencapai hampir 20 ribu dimana trendnya akan terus meningkat pada tahun-tahun yang akan datang.
Usai acara penyerahan Surat-surat Kepercayaan, Dubes RI dan istri serta Wakil Dubes RI bersama empat Dubes asing lain yang juga menyerahkan Letter of Credence pada hari yang sama, yaitu Dubes Prancis, Bosnia, Siprus dan Nepal, dijamu makan siang oleh Gubernur Jenderal Australia bersama istri, di kediaman resmi mereka.
Dubes Kristiarto yang merupakan diplomat karier senior, dilantik oleh Presiden RI sebagai Dubes RI untuk Australia merangkap Vanuatu pada tanggal 13 Maret 2017 lalu. Sebelum menjadi Dubes RI di Canberra, Kristiarto Legowo menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri (2014-2017), Dubes RI untuk Filipina (2010-2013), Direktur Asia Timur dan Pasifik (2008-2010), Kepala Biro Administrasi Menteri merangkap Juru Bicara Kemlu (2007-2008), Wakil Dubes RI di Australia (2004-2007) dan Direktur Diplomasi Publik (2002-2004). Dubes Kristiarto juga pernah bertugas di Perutusan Tetap RI untuk PBB di New York dan KBRI Vatikan.