REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan virus ransomware Petya sudah terjadi dalam skala global. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyarankan masyarakat agar segera melakukan tindakan pencegahan terhadap ancaman serangan ransomware Petya.
Cara bekerja virus Perya ini mirip dengan ransomware WannaCry yang menyerang skala global pada 13 Mei 2017 lalu. Sejumlah perusahaan, perbankan, dan fasilitas layanan publik di berbagai negara telah terdampak serangan ransomware ini sejak Selasa (27/6) kemarin.
Pemerintah terus memantau dan memitigasi pergerakan dari penyebaran virus Petya ini di Indonesia. Notifikasi telah dikeluarkan oleh Id-Sirtii kepada para mitra yang bekerjasama seperti penyelenggara jasa akses internet, penyelenggara NAP, dan juga kementerian/lembaga.
Kepada masyarakat luas, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara meminta mereka yang memiliki komputer melakukan antisipasi serangan Petya. Sebelum mengaktifkan komputer, masyarakat disarankan melakukan back up data terlebih dahulu. "Pengelola TI di berbagai institusi agar menonaktifkan atau mencabut jaringan lokal/LAN sementara sampai dipastikan semua aman, kemudian back up data ke storage terpisah," ujar Rudiantara dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (29/6).
Apabila hal di atas telah dilakukan, Rudiantara menyarankan agar dibiasakan kewaspadaan untuk selalu mem-back up data, menggunakan sistem operasi yang orisinal dan update secara berkala, install antivirus yang di-update berkala, serta gunakan password yang aman dan ganti berkala.
Rudiantara juga menegaskan kepada penyedia layanan publik kepada masyarakat dan khususnya yang menunjang layanan mudik Lebaran 2017, agar terus menjaga kewaspadaan sistem elektroniknya dari berbagai serangan malware.