Kamis 29 Jun 2017 15:45 WIB

Harian Cina Sebut Australia Mata-Matai Kedutaannya dan Awasi Warga

Bendera Australia dan Cina.
Foto: AAP
Bendera Australia dan Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah Australia memata-matai kedutaan besar Cina di negara tersebut dan "mengganggu" warga Cina untuk mencari informasi intelijen, kata surat kabar negara, yang berpengaruh, pada Kamis (29/6), mengutip sumber keamanan.

Cina dan Australia memiliki hubungan erat bisnis dan ekonomi, namun Beijing sangat curiga terhadap hubungan pertahanan Canberra dengan Washington.

Dengan mengutip pejabat tidak disebutkan namanya di Departemen Keamanan Nasional Cina, tabloid Global Times mengatakan pemerintah Australia memata-matai Cina dan memantau orang Cina di Australia

"Pegawai departemen keamanan nasional mengatakan petugas Australia, yang menyamar, mendekati orang Cina, yang bekerja atau tinggal di luar negeri, untuk mengumpulkan informasi atau bahkan mendorong mereka melakukan subversi pada Cina," kata laporan tersebut.

"Sementara itu, atas nama menghindari 'ancaman mata-mata Cina', Badan intelijen Australia terus memantau orang Cina dan Kedutaan Besar Cina di Australia," katanya.

Laporan tersebut mengatakan banyak orang Cina diwawancarai atau dilecehkan dan diminta memberikan informasi tentang masyarakat Cina dan kedutaan Cina.

"Beberapa orang Cina bahkan dikirim kembali ke Cina untuk mengumpulkan informasi," katanya.

Pejabat Cina menemukan "banyak perangkat untuk menyadap di kedutaan", yang memaksa pemerintah merenovasinya, kata sumber tersebut kepada surat kabar itu, yang diterbitkan harian resmi "People's Daily".

Tidak mungkin menghubungi Kementerian Keamanan Negara Cina untuk meminta tanggapan, karena kementerian tersebut tidak memiliki nomor telepon umum atau laman.

Baik kantor menteri luar negeri Australia maupun departemen luar negeri dan perdagangan Australia belum menanggapi permintaan untuk berkomentar tentang artikel Global Times tersebut.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement