Kamis 29 Jun 2017 18:17 WIB

Anggota DPR: Film Kau adalah Aku yang Lain Konyol

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Nur Aini
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto (kedua kanan) bersama Ketua Panitia Police Movie Festival 4 AKP Ardila Amri (kanan), Dewan Juri Police Movie Festival 4 Renny Djayusman (kiri), produser animasi Wahyu Aditya (kedua kiri), dan penulis cerita Upi Avianto (tengah) menjawab pertanyaan wartawan jelang penganugerahan Police Movie Festival 4 di Jakarta, Sabtu (10/6).
Foto: Republika/Puspa Perwitasari
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto (kedua kanan) bersama Ketua Panitia Police Movie Festival 4 AKP Ardila Amri (kanan), Dewan Juri Police Movie Festival 4 Renny Djayusman (kiri), produser animasi Wahyu Aditya (kedua kiri), dan penulis cerita Upi Avianto (tengah) menjawab pertanyaan wartawan jelang penganugerahan Police Movie Festival 4 di Jakarta, Sabtu (10/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKS Nasir Djamil memahami, dibuatnya film pendek berjudul "Kau adalah Aku yang Lain" bertujuan baik yakni ingin mempertontonkan peran polisi dalam menjembatani perbedaan yang terjadi di masyarakat. "Mungkin maksudnya bagus, ingin memperlihatkan peran dan fungsi polisi dalam menjembatani perbedaan yang terjadi di dalam masyarakat," kata Nasir saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (29/6).

Namun demikian, menurutnya setting film tersebut malah mempertontonkan kekonyolan. "Setting film tersebut sangat konyol dimana menampilkan umat Islam dan umat Kristen. Seolah-olah ajaran Islam itu tidak toleran," ucap Nasir.

Nasir kemudian berpendapat, film tersebut sangat menyudutkan Islam dan umatnya karena ditampilkan intoleran. Bahkan, menurutnya sangat wajar jika film tersebut mengundang reaksi dan kecaman dari masyarakat dan sejumlah tokoh umat Islam "Jelas film itu sangat menyudutkan Islam dan umatnya karena ditampilkan intoleran. Wajar kalau kemudian menimbulkan reaksi dan kecaman dari masyarakat dan sejumlah tokoh umat Islam," ujar Nasir.

Film Kau adalah Aku yang Lain menjadi pemenang dalam festival film pendek yang digagas Mabes Polri atau Police Movie Festival IV 2017. Film ini diunggah ke Youtube kemudian link-nya dibagikan melalui akun Facebook dan Twitter Divisi Humas Polri pada hari Kamis, (23/6) lalu. Selanjutnya, film ini menjadi kontroversi di media sosial. Sebagian warganet mengapresiasi film itu, tapi banyak juga yang menilai isi film ini mendiskreditkan dan menyudutkan Islam. Youtube pun memutuskan menghapus video film tersebut dari lamannya. 

Baca juga: Polri tak Mau Film Kau Adalah Aku yang Lain Jadi Polemik

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement