Kamis 29 Jun 2017 23:44 WIB

Bersama Keluarga, Jokowi Mengaku Sering Berwisata ke Ragunan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Ibu Negara Iriana Joko Wododo (kedua kiri) serta putranya Kaesang Pangarep (kedua kanan) dan Kahiyang Ayu mengunjungi Pusat Primata Schmutzer di Kebun Binatang Ragunan Jakarta, Kamis (29/6).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Ibu Negara Iriana Joko Wododo (kedua kiri) serta putranya Kaesang Pangarep (kedua kanan) dan Kahiyang Ayu mengunjungi Pusat Primata Schmutzer di Kebun Binatang Ragunan Jakarta, Kamis (29/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Iriana Jokowi siang ini berwisata ke kebun binatang Ragunan mengajak putra putrinya. Bersama Kahiyang Ayu dan Kaesang, Jokowi pun mengunjungi Pusat Primata Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Jokowi pun mengaku, kunjungannya ke Ragunan ini bukan pertama kalinya. Menurut dia, ia sudah berkali-kali mengunjungi kebun binatang ini lantaran biaya masuknya yang tergolong cukup murah.

"Sering, sering sekali. Seneng sih karena murah meriah. Masuk bayar Rp 3.000-Rp 4.000 kan murah," kata Jokowi saat berkunjung di Pusat Primata Kebun Binatang Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (29/6).

Selain murah, kebun binatang juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat edukasi bagi anak-anak, lanjut dia. "Kenalkan anak-anak pada, oh itu yang namanya gajah, beruang, itu yang namanya monyet, itu yang namanya buaya, lutung. Ya kita benar-benar melihat hewan-hewan yang ada," jelasnya.

Jokowi menilai, dengan biaya masuk yang murah, semua masyarakat dapat dengan mudah masuk dan berwisata di kebun binatang. Saat kunjungan, Presiden juga memanfaatkan waktunya untuk berinteraksi dengan pengunjung dengan membagikan buku. Kedatangan Jokowi dan keluarga ke kebun binatang Ragunan pun disambut meriah oleh para pengunjung.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement