Jumat 30 Jun 2017 15:02 WIB

Truk Rombongan Wisata Terperosok ke Sungai, 3 Orang Tewas

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Nur Aini
Ilustrasi kecelakaan truk.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ilustrasi kecelakaan truk.

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Kecelakaan lalu lintas menelan beberapa korban, kembali terjadi di Purbalingga. Kali ini, truk engkel yang mengangkut puluhan warga Desa Banyumudal Kecamatan Moga Kabupaten Pemalang, terperosok ke dalam sungai berbatu yang ada di Desa Serang Kecamatan Karangreja, Purbalingga. Akibat kecelakaan Jumat (30/6) siang tersebut, tiga penumpang truk meninggal dan puluhan lainnya tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Kasatlantas Polres Purbalingga AKP Sukarwan menyebutkan, korban yang meninggal dunia terdiri dari Sriyani (37 tahun), Tahwid (61 tahun), dan Tya Ramawati (37 tahun). Ketiganya merupakan warga Desa Banyumudal, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang.

''Saat kejadian, truk yang merupakan jenis engkel tersebut mengangkut 34 orang. Mereka hendak mengisi waktu libur lebaran dengan berwisata ke Pantai Ayah Kabupaten Kebumen,'' ujarnya.

Kasatlantas menyebutkan, korban meninggal karena truk terperosok ke dalam sungai yang tebingnya cukup dalam. Sedangkan dasar tebing berupa batu-batuan besar. ''Truk terperosok dalam posisi bak truk di bagian bawah. Korban meninggal karena terhimpit penumpang lain berjatuhan,'' ujarnya.

Saat ini, korban luka masih dirawat di berbagai rumah sakit yang ada di Purbalingga antara lain di RSUD Purbalingga, RS PKU Muhammadiyah Bobotsari dan Puskesmas Desa Serayu Larangan Kecamatan Mrebet.

Menurut Kasatlantas, di antara korban selamat juga terdapat dua bayi perempuan berusia 2 tahun dan 6 bulan masing-masing bernama Fadiya dan Fauziah. Sedangkan sopir truk bernama  Misno (42 tahun), warga Desa Jepara Wetan Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap, hanya mengalami luka lecet.

Berdasarkan informasi, kejadian kecelakaan tersebut berawal saat truk bernopol R 1940 CC melintas di jalan raya Desa Serang Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga. Seusai melintasi jembatan berkelok, truk berpapasan dengan kendaraan lain sehingga laju truk harus berhenti.

Namun karena kondisi jalan menanjak, bus tersebut tidak bisa berhenti tetap di tempatnya. Truk mundur, sehingga sopir tidak mampu mengendalikan setir kendaraan sehingga menabrak jembatan dan terperosok ke sungai dengan bagian belakang truk yang terjun lebih dulu.

AKP Sukarwan menyatakan, polisi sebenarnya sudah berulang kali melakukan sosialisasi agar angkutan truk tidak digunakan untuk mengangkut penumpang. Termasuk selama Lebaran, polisi melarang truk bak terbuka digunakan untuk mengangkut manusia.

Namun ternyata masih ada yang awak angkutan yang nekad menggunakan kendaraan bak terbuka untuk mengangkut penumpang. ''Kebetulan, truk tersebut belum melalui pos polisi. Kalau kita mengetahui ada truk bak terbuka digunakan untuk mengangkut penumpang, pasti kita hentikan,'' ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement