REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Jawa Barat (Jabar) diserang oleh sejumlah orang tua yang protes akan proses seleksi peserta calon taruna Akpol Jawa Barat. Mereka mengaku kecewa lantaran anak-anaknya tidak lulus seleksi lantaran diduga adanya penyimpangan yang dilakukan oleh panitia.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto mengatakan atas peristiwa tersebut propam Polri telah menerima sebanyak tujuh laporan dari masyarakat. Laporan tersebut bertujuan sama untuk mengusut tuntas dugaan adanya pelanggaran dalam proses seleksi.
"Tadi yang kami dapatkan ada tujuh dari orang tua calon siswa yang lapor ke Propam Polri," ujar Rikwanto di Mabes Polri Jakarta Selatan, Jumat (30/6).
Menurutnya saat ini Divisi Propam Polri telah melakukan proses analisa terhadap laporan-laporan tersebut. Namun mengenai apakah adanya pelanggaran atau tidak Rikwanto mengaku masih belum bisa menyampaikan.
"Belum bisa disampaikan pelanggarannya apa, satu sampai dua hari evaluasi, kemudian investigasi, disimpulkan apa yang terjadi dan bagaimana solusinya," beber dia.
Untuk diketahui sebelumnya beredar video para orang tua yang protes terhadap panitia seleksi calon siswa Taruna Akpol. Mereka tidak terima dengan adanya sistem pembagian kuota antara putra daerah dan non putra daerah.
Bukan hanya itu, mereka juga tidak terima lantaran anak-anak mereka yang mendapatkan nilai tinggi dibandingkan putra daerah justru tidak lolos seleksi. Sehingga atas kejadian tersebut mereka dengan serius melaporkannya kepada Divisi Propam Polri.