Sabtu 01 Jul 2017 01:31 WIB

Lokasi Penyerangan Dua Anggota Brimob Dijaga Ketat

Tempat kejadian perkara (TKP) penusukan dua anggota Brimob usai shalat Isya di masjid Lapangan Bhayangkara, Blok M, Jakarta, Jumat (30/6) malam.
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Tempat kejadian perkara (TKP) penusukan dua anggota Brimob usai shalat Isya di masjid Lapangan Bhayangkara, Blok M, Jakarta, Jumat (30/6) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak kepolisian menjaga ketat lokasi penusukan dua anggota Brimob di kawasan Masjid Falatehan, Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat malam. Tim Gegana dan Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) dan anggota Brimob juga berada di lokasi.

Selain itu, mobil pemadam kebakaran dan ambulans juga disiagakan di lokasi kejadian. Kedua personel Polri itu dibawa ke RS Pusat Pertamina untuk menjalani perawatan.

Pihak kepolisian juga memasang garis polisi untuk membatasi tempat kejadian perkara. Warga sekitar juga dilarang masuk ke lokasi. Pihak kepolisian mengimbau warga untuk menjauhi lokasi kejadian.

Sebelumnya, seorang tak dikenal menyerang dua anggota Brimob usai Salat Isya di Masjid Falatehan. "Ya, benar," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Martinus Sitompul saat dihubungi, Jumat malam.

Penikaman itu terjadi pada pukul 19.40 WIB. Menurut Martinus, kronologi kejadian itu bermula ketika usai Salat Isya di Masjid Falatehan, tiba-tiba seorang tak dikenal menikam dua anggota Brimob yang posisi salatnya berada di sebelah pelaku, dengan menggunakan pisau sangkur.

Usai menikam polisi, pelaku sempat mengancam jemaah masjid dengan mengacungkan pisau sangkurnya sambil meneriakkan 'thagut'.

Pelaku kemudian melarikan diri keluar. Kemudian anggota Brimob yang berjaga memberikan tembakan peringatan sebanyak dua kali, namun tak diindahkan pelaku.  Anggota Brimob terpaksa menembak pelaku. Pelaku akhirnya tewas di tempat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement