Sabtu 01 Jul 2017 04:15 WIB
Kanselir Angela Merkel menolak pernikahan gay.

Jerman Sahkan Pernikahan Pasangan Sesama Jenis

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi LGBT
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi LGBT

REPUBLIKA.CO.ID, JERMAN -- Anggota parlemen Jerman memutuskan mengesahkan pernikahan sesama jenis. Pengesahan ini ditandai dengan bertaburannya confetti berkilauan di seluruh ruangan parlemen. Selain itu, pasangan gay yang telah diundang dalam pengesahan tersebut dipersilahkan untuk memeluk pasangannya.

Pengesahan ini telah melalui proses pemungutan suara. Sebanyak 393 mendukung dan 226 menolak dengan empat suara yang tidak sah. Pengesahan juga diwarnai dengan perdebatan panas dan emosional berdurasi 40 menit mengenai pro dan kontra kesetaraan perkawinan.

Kanselir Jerman, Angela Merkel, termasuk yang menentang pernikaha tersebut. Namun, setiap anggota parlemen dipersilahkan untuk memilih sesuai dengan hati nurani mereka.

Pada Senin (26/6) lalu, Merkel telah mengubah argumen lamanya terhadap pernikahan gay. Dia mengatakan bahwa nilai-nilai kemitraan sesama jenis sama halnya dengan pernikahan heteroseksual.

Setelah memasukkan kartu merah bertuliskan 'Tidak' ke dalam kotak suara di Bundestag, Markel menegaskan, baginya pernikahan yang didefinisikan dalam hukum hanya pernikahan antara pria dan wanita.

"Itu adalah diskusi yang panjang, intensif, dan banyak juga diskusi emosional, yang juga berlaku untuk saya secara pribadi, dan saya berharap tidak hanya akan ada rasa hormat untuk pendapat kedua belah pihak, tapi juga akan membawa lebih banyak kedamaian dan kohesi di masyarakat, "kata Markel.

Sejak 2001, pasangan sesama jenis di Jerman dapat terdaftar dalam serikat sipil, tapi tidak menikah. Berdasarkan undang-undang yang baru, yang diyakini mulai berlaku sebelum akhir tahun, pasangan sesama jenis akan dapat mengadopsi anak-anak bersama.

Asosiasi Lesbian dan Gay, yang telah mendorong reformasi sejak 1990, menyambut baik hasilnya. Mereka menyatakan bahwa Jerman telah memilih cinta. "Tidak hanya untuk lesbian dan gay, tapi juga untuk masyarakat yang lebih adil dan demokratis." katanya.

Gundula Zilm, salah satu lesbian yang telah menjalin hubungan selama bertahun-tahun dengan pasangannya, Christine mengaku telah merawat lima anak asuh. Dia mengundang Merkel untuk melihat seberapa baik anak-anaknya melakukannya. Merkel mengatakan pertemuan tersebut telah menyebabkan perubahan hati karena pihak yang percaya pada kemampuan pasangan untuk merawat anak-anak.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement