REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Camat di sebuah wilayah London, tempat setidaknya 80 orang tewas dalam kebakaran di gedung apartemen bertarif murah, pada Jumat (30/6) menyatakan mundur setelah ia dikritik terkait pengaturan penanganan bencana tersebut.
"Sebagai pemimpin dewan (wilayah, red), saya harus menerima bagian tanggung jawab saya atas kegagalan (penanganan kebakaran, red) ini," kata Nicholas Paget-Brown, kepala kecamatan Kensington & Chelsea, dalam pernyataan seperti dikutip Reuters.
Ia menyadari kritik atas keputusannya pada Kamis untuk menangguhkan rapat kecamatan soal tragedi kebakaran 14 Juni di gedung apartemen Grenfell Tower ketika media berupaya mengikuti jalannya rapat.
Juru bicara Perdana Menteri Theresa May pada Jumat (30/6) pagi mengkritik keputusan penyelenggaraan rapat tertutup itu. "(Keputusan) itu tidak tepat karena (masalah kebakaran) ini seharusnya menjadi pusat perhatian karena begitu banyak orang meninggal atau tidak diketahui (nasibnya)," kata Paget-Brown, yang merupakan anggota Partai Konservatif pimpinan Theresa May.
Inggris pada Kamis (29/6) menunjuk seorang mantan hakim untuk memimpin penyelidikan terhadap kebakaran mengerikan tersebut. Para warga di kompleks gedung ingin mengetahui penyebab api menyebar begitu cepat dan apakah langkah keselamatan kebakaran sudah mencukupi. Mereka juga ingin mendapat penjelasan soal mengapa kekhawatiran mereka tidak diperhatikan.
PM May juga mendapat kecaman luas terkait tanggapan awal terhadap kebakaran. Sebelumnya pada Jumat (30/6), pemerintah mengatakan sebanyak 149 gedung tinggi tidak memenuhi standar keamanan saat uji coba diselenggarakan pascakebakaran Grenfell Tower.