REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jalur Nagreg di Kabupaten Bandung menjadi jalur utama arus mudik dan balik Lebaran setiap tahunnya di wilayah Selatan. Jalur ini selalu padat karena dilintasi oleh sebagian besar pemudik dari Jakarta menuju Tasikmalaya, Garut, serta berbagai daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menilai ke depan jalur ini perlu diwaspadai agar tidak terjadi masalah serius, terutama saat arus mudik dan balik Lebaran. Untuk itu, ia menekankan masalah infrastruktur jalan perlu dipercepat pembangunannya.
Jalur lingkar Nagreg yang telah dibangun, menurut pria yang akrab disapa Aher ini hanya bisa menyelesaikan masalah di sekitar Nagreg saja. Selain itu, jalan yang menyempit atau bottle neck, semula empat lajur menjadi dua atau bahkan satu lajur jalan menjadi persoalan lain apabila jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat ini tidak diperlebar.
“Tentu dalam jangka panjang harus diselesaikan masalah infrastruktur ya. Dimana Lingkar Nagreg hanya menyelesaikan kemacetan di Nagreg. Ketika (kendaraan) masuk menjadi satu jalan lagi ya akan jadi satu jalan lagi,” katanya seperti dalam rilis yang diterima Republika, Sabtu (1/7)
Aher menyatakan pihaknya sejak tahun lalu tengah mengajukan pelebaran jalan dan pembangunan tol baru untuk jalur Selatan Jawa Barat ini. Tol baru dengan nama Cigatas (Cileunyi-Garut-Tasikmalaya) diharapkan menjadi infrastruktur baru yang mampu menyelesaikan persoalan lalu lintas di jalur Selatan terutama saat arus mudik dan balik Lebaran.
“Ke depan -- kita sudah semenjak tahun kemarin kita mengusulkan kepada (Pemerintah) Pusat -- ini kan jalan (Pemerintah) Pusat -- untuk segera ada pelebaran jalan. Tapi panjang juga ya, sampai Tasik pelebaran jalannya. Harus menyeluruh,” kata Aher.
“Harus ada pelebaran jalan atau dibuat jalan layang di atas jalan yang ada. Itu dalam jangka panjang. Dalam jangka pendek ya manajemen traffic yang harus dipantau. Sekarang sudah bagus,” lanjutnya.
Manajemen traffic ini diperlukan untuk kondisi situasional, seperti arus mudik dan balik Lebaran. Karena untuk hari-hari biasa di jalur Selatan, seperti dari Nagreg sampai Gentong relatif lancar. Manajemen traffic seperti penerapan jalan satu arah ketika kepadatan terjadi, efektif mengurai kemacetan dan kepadatan kendaraan.
“Nah, selain pelebaran jalan untuk solusi jangka panjang juga bisa Tol Cigatas. Izin dan proyeknya harus masuk ke rencana nasional. Kita sudah memasukan Cigatas ke rencana nasional tinggal di nasional diterapkan nanti baru jalan (proses pembangunan),” ungkap Aher.
Aher juga menjelaskan kepadatan saat Lebaran terjadi karena ada beberapa aktivitas warga secara bersamaan. Jalur Selatan merupakan jalur bagi pemudik pada saat arus mudik dan balik. Pada saat yang sama jalur ini juga menjadi jalur utama menuju tempat-tempat wisata di daerah Garut, Tasikmalaya, hingga Pangandaran.