REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan optimis, jika gambar sketsa pelaku penyerangan Novel Baswedan dapat mengungkap pelaku penyerangan itu. Menurut dia, keakurasian gambar sketsa itu bisa sangat membantu.
"Cukup akurat. Kan banyak yang sudah kami lakukan pengungkapan kasus dengan sketsa," kata Iriawan Jumat (30/6).
Iriawan pun berharap, kasus Novel ini dapat diungkapkan dengan cepat. Meskipun, menurut dia, terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan pengungkapan kasus Novel menjadi lebih lama. "Tidak semua kasus juga bisa diungkap dengan cepat. Artinya, ada hal-hal sulit seperti, 'tidak ada saksi yang melihat jelas'. Jadi seperti si A gitu, hanya kira-kira ini wajahnya," ujar dia.
"Kalau ada pasti cepat sekali, beda dengan yang lain. Kalau Pulomas kan jelas, dari CCTV jelas," kata Iriawan lagi.
Iriawan mengungkapkan, CCTV yang ada di lokasi Novel tidak terlalu jelas. Berbeda dengan CCTV pada pembunuhan Pulomas yang terlihat jelas. Begitu juga pembunuhan yang terjadi di Cengkareng dengan CCTV yang jelas.
"Malah helmnya (pelaku) terbuka, siang hari, banyak yang melihat, kelompoknya mengerti. Ini (Novel) berbeda dengan pelaku-pelaku pencurian kendaraan bermotor dan kekerasan yang lain," kata dia.
Novel Baswedan mengalami penyerangan berupa penyiraman air keras berjenis Asam Sulfat atau H2SO4 pada Selasa (11/4). Dia pun kini menjalani perawatan intensif di Singapura untuk menyembuhkan penglihatannya imbas penyerangan itu. Polisi pun telah menggambarkan tiga sketsa wajah terduga pelaku penyerangan Novel.