Sabtu 01 Jul 2017 12:10 WIB

Setya Novanto Hingga Megawati Hadiri Kongres Diaspora Ke-4

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nidia Zuraya
Diaspora Indonesia
Foto: VOA
Diaspora Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kongres Diaspora Indonesia kembali diselenggarakan untuk keempat kalinya di Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (1/7). Kongres yang akan dihelat selama empat hari ini dihadiri oleh sejumlah tokoh negara, seperti Presiden Indonesia ke-5 Megawati Soekarno Putri, Ketua DPR RI Setya Novanto, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, dan Kapolri Tito Karnavian.

Ketua Board of Trustees Indonesia Diaspora Network (IDN) Global, Dino Patti Djalal, mengatakan Kongres Diaspora Indonesia kali ini merupakan kongres terbesar dalam sejarah diaspora, dengan 9000 partisipan dari 55 negara. Acara ini juga mendatangkan tamu kehormatan, yaitu Presiden AS ke-44 Barack H Obama.

"Di abad 21, globalisasi tidak bisa diredam. Diaspora masuk ke dalam pusaran paling utama dalam arus globalisasi. Diaspora bukan petualang, perantau, atau pengungsi. Tapi jadi pelopor ekonomi, pelopor sosial budaya," ujar Dino.

Ia mengemukakan, saat ini ada sekitar enam juta sampai delapan juta diaspora Indonesia di seluruh dunia. Dari TKI saja, Indonesia telah mendapatkan Rp 130 triliun, melebihi pemasukan dari industri pariwisata, pajak dari sektor pertambangan, dan investasi asing.

"Profil diaspora Indonesia adalah, di mana pun berada, hatinya selalu ada untuk Indonesia. Kebhinekaan dibawa ke seluruh dunia," ungkapnya.

Selain dihadiri tokoh-tokoh negara, kongres juga dimeriahkan oleh seniman-seniman internasional berdarah Indonesia, seperti penyanyi Anggun C. Sasmi, Laya Pesolima, dan aktor Yoshi Sudarso yang memerankan Ranger Biru dalam film Power Rangers terbaru.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement