REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Penyidik Satreskrim Polresta Tasikmalaya hanya membutuhkan waktu kurang dai 24 jam untuk menangkap pelaku pembunuhan disertai kekerasan seksual dengan korban seorang siswa sekolah dasar ( SD) di Tasikmalaya. Pelaku berinisial Aw (16 tahun) ditangkap polisi Sabtu (1/7) sekitar pukul 09.00 WIB.
" Pelaku masih tetangga korban," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Drs Yusri Yunus kepadapara wartawan.
Dari hasil penyidikan, kata Yusri, pelaku diduga menghabisi nyawa korban lantaran takut diketahui aksi jahatnya melakukan kekerasan seksual terhadap korban. Selain membunuh korban, Dewanda Pebriani (10 tahun) pelajar kelas tiga SD warga Kampung/Desa Sukaasih, Kecamatan Purbaratu, Kabupaten Tasikmalaya, pelaku juga menganiaya Inten Deswita (11) siswa kelas empat yang saat kejadian bersama dengan korban. " Polisi masih terus mengembangkan kasus ini," kata dia.
Seperti diberitakan, seorang murid SD kelas tiga ditemukan tewas dengan luka di beberapa bagian tubuhnya. Korban Dewanda Pebriani (10 tahun) warga Kampung/Desa Sukaasih, Kecamatan Purbaratu, Kabupaten Tasikmalaya, ditemukan tergeletak di sebuah dasar sungai yang mengering.
Sedangkan rekannya Intan Deswita (11) murid kelas empat SD mengalami luka parah dan langsung di larikan ke RSUD Tasikmalaya. Kedua korban ditemukan pada Jumat (30/6) sekitar pukul 16.00 WIB. " Saksi mahkota yaitu ID masih dalam perawatan intensif di rumah sakit," kata Yusri.
Dari hasilmolah TKP diperoleh keterangan korban ditemukan di dasar Sungai Ciloseh, tak jauh dari rumah korban. Saat ditemukan, korban Dewanda meninggal dunia dengan posisi tertelungkup tanpa mengenakan celana.
Diduga Dewanda menjadi korban kekerasan seksual. Di TKP polisi menemukan sejumlah barang bukti antara lain senjata tajam yang diguanakanmpelaku, senilah bambu berlumur darah, dan barang bukti lainnya.
Sedangkan menurut ayah korban,Hendri, pada Jumat (30/6) sekitar pukul 11.00 WIB ia masih melihat anaknya bermain dengan rekannya di sekitaran rumah.mkorban membawa kantung plasti berisi sampah. Namun setelah itu ia tak melihatnya lagi. Baru pada so hari ia mendapat laporan tentang penemuan mayat korban di dasar Dungai Ciloseh.