REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan diaspora merupakan aset besar bagi pembangunan bangsa Indonesia.
"Kita tahu diaspora ini adalah aset yang besar, jumlahnya sekitar dua hingga tiga juta orang dan terdiri dari beragam profesi termasuk di antaranya ahli di sektor migas maupun para pekerja kita," kata Retno usai menghadiri sesi pembukaan Kongres Diaspora Indonesia ke-4 di Jakarta, Sabtu (1/7).
Sementara untuk kebijakan dwikewarganegaraan yang selama ini menjadi tuntutan para diaspora Indonesia, menurutnya, proses mengubah undang-undang tentang dwikewarganegaraan masih sangat panjang.
Namun, ia kembali menegaskan isu tersebut tidak akan menghalangi peran diaspora membantu memajukan bangsa Indonesia mengingat saat ini banyak sekali diaspora Indonesia yang dapat menyumbangkan ilmu dan keahlian profesionalnya dalam pembangunan di dalam negeri.
Baca: Menlu Retno Berikan Kejutan untuk Diaspora Indonesia
Kongres Diaspora Indonesia ke-4 yang diselenggarakan oleh Indonesian Diaspora Network Global (IDNG) merupakan rangkaian diskusi yang menghadirkan diaspora Indonesia dari beragam latar belakang, untuk membahas isu-isu terkini seperti toleransi, diplomasi, bisnis, inovasi, dan warisan budaya.
Kongres tersebut juga menghadirkan mantan Presiden AS Barack Obama untuk memberikan pidato kunci pada acara pembukaan yang antara lain berisi pesan toleransi, demokrasi, dan perkembangan terkini dunia.
"Saya kira apa yang disampaikan Obama sangat relevan dengan kondisi dunia, dengan kita semua," kata Menlu Retno.