Sabtu 01 Jul 2017 22:27 WIB

Wabah Ebola di Kongo Dinyatakan Berakhir

Periset Ebola (ilustrasi)
Foto: Reuters
Periset Ebola (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KINSHASA -- Republik Demokratik Kongo pada Sabtu (1/7) waktu setempat mengumumkan wabah Ebola secara resmi berakhir sesudah 42 hari tidak ada penderita baru penyakit itu.

Wabah dua bulan di hutan terpencil di Kongo timur laut itu, kedelapan tertinggi untuk negara tempat penyakit tersebut pertama kali ditemukan pada 1976. Menewaskan empat dari delapan orang terjangkit.

"Saya menyatakan pada hari ini, tengah malam, akhir dari wabah demam berdarah akibat virus Ebola di DRC," kata pernyataan Menteri Kesehatan Oly Ilunga.

Pejabat kesehatan Kongo menyetujui penggunaan vaksin baru percobaan namun akhirnya menolak menyebarkannya karena ukuran kecil wabah itu dan tantangan perbekalan.

Wabah terkini itu terjadi setahun sesudah berakhir masa virus paling mematikan di Afrika Barat tersebut, yang menewaskan lebih dari 11.300 orang dan menjangkiti sekitar 28.600 saat melanda Guinea, Sierra Leone dan Liberia serta menyiagakan seluruh dunia.

Pejabat kesehatan menyatakan medan terpencil Kongo timur laut dipadukan dengan pengalaman negara itu memerangi penyakit tersebut memungkinkan mereka berhasil dengan cepat.

"Pemerintah DRC sangat terbuka dalam menyatakan bahwa ada wabah dan itu betul-betul membentu berbagai komunikasi dan informasi serta bertindak cepat," kata Ibrahima Soce Fall, pejabat tinggi Badan Kesehatan Dunia di Afrika, kepada Reuters pada pekan lalu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement