REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR Dadang Rusdiana mengatakan keputusan PSSI menangguhkan atau mencabut sementara aturan yang mengharuskan klub memainkan dua pemain U-23 bermain dalam kompetisi Liga 1. Sebab, keputusan itu hanya menguntungkan sebagian klub.
"Penangguhan sementara aturan ini jadinya menimbulkan pro dan kontra," kata Dadang kepada Republika, Sabtu (1/7).
Dadang menjelaskan ada klub yang merasa beruntung namun ada yang merasa dirugikan. Karena itu, dia menambahkan, aturan yang kini diubah oleh PSSI itu membuat ketidak adilan bagi setiap klub yang ada.
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memilih untuk mengubah regulasi kompetisi Liga 1 2017. PSSI menangguhkan atau menghapus sementara aturan pemain muda dalam pertandingan kompetisi tersebut. Penangguhan aturan ini berlaku hingga SEA Games 2017 berakhir pada 30 Agustus mendatang.
Dadang memahami alasan PSSI menangguhkan kewajiban klub memainkan dua pemain muda. Sebagian pemain muda yang tampil di Liga 1 harus memperkuat tim nasional Indonesia pada Kualifikasi Piala Asia U-23 dan SEA Games.
Kendati demikian, Dadang menyarankan, konsistensi dan keadilan seharusnya lebih diutamakan. Dalam menjaga konsistensi dan //fairness// sebaiknya PSSI tetap melaksanan aturan tersebut," kata dia.