H-6 Hingga H+5, 858.542 Kendaraan Lewati Tol Cipali

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Ratna Puspita

Ahad 02 Jul 2017 00:20 WIB

Sejumlah kendaraan pemudik memadati pintu gerbang tol Cipali, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Rabu (28/6). Memasuki H+3 Lebaran, arus balik di tol Cipali terpantau padat. Foto: Antara/Dedhez Anggara Sejumlah kendaraan pemudik memadati pintu gerbang tol Cipali, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Rabu (28/6). Memasuki H+3 Lebaran, arus balik di tol Cipali terpantau padat.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Selama arus mudik dan balik lebaran Idul Fitri 2017 mulai H-6 atau 19 Juni hingga H+5 atau 30 Juni, jumlah kendaraan yang melewati tol Cipali mencapai ratusan ribu unit. Jumlah itupun dipastikan akan terus bertambah hingga berakhirnya musim arus balik lebaran.

Berdasarkan Data Traffic Mudik Tol Cipali 2017 dari Tim Komunikasi Informasi Mudik Cipali, jumlah kendaraan yang melintasi jalan tol Cipali mulai H-6 atau 19 Juni 2017 hingga H+5 atau 30 Juni 2017 mencapai 858.542 unit.

Dari jumlah itu, kendaraan yang mengarah ke Cirebon (arus mudik) sebanyak 507.186 unit. Sedangkan jumlah kendaraan yang mengarah ke Jakarta (arus balik) mencapai 351.356 unit.

Dari jumlah kendaraan yang mengarah ke Cirebon, puncak arus mudik terjadi pada H-3 atau 22 Juni 2017 dengan volume kendaraan mencapai 64.875 unit. Untuk puncak arus balik, lonjakan kendaraan tertinggi yang mengarah ke Jakarta hingga saat ini tercatat terjadi pada H+4 atau 29 Juni yang mencapai 67.595 unit.

Sementara itu, sejak meningkatnya tren arus balik mulai dari 29 Juni 2017, PT Lintas Marga Sedaya (LMS) selalu pengelola tol Cipali, telah mengoptimalkan gardu di GT Palimanan Utama sampai dengan kapasitas maksimal yang mencapai 26 gardu.

"Hingga (Sabtu) siang, kami mengoperasikan 19 gardu untuk arah Jakarta, dan tujuh gardu untuk arah Cirebon," kata Wakil Presiden Direktur LMS, Firdaus Azis, Sabtu (1/7).

Firdaus mengungkapkan, untuk memberikan layanan terbaik kepada seluruh pengguna tol Cipali dan menjaga kelancaran lalu lintas, LMS pun telah melakukan upaya antisipasi yang sifatnya situasional. Upaya-upaya tersebut dilakukan bersama para pemangku kepentingan lainnya dibawah koordinasi Kakorlantas Polri.

Adapun upaya itu, di antaranya memberlakukan arus satu arah di titik-titik yang dibutuhkan seperti yang terjadi sore ini di KM 117 – KM 83. Selain itu, memberlakukan contraflow di KM 104+800 – 100+200 pada Sabtu siang selama waktu yang diperlukan.

Tak hanya itu, PT LMS pun membebaskan biaya tol di GT Cikedung, Subang dan Kertajati selama maksimal satu jam yang dipantau selama 15 menit sekali. 

Terpopuler