REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan berkomitmen meningkatkan layanan di Terminal Rajabasa, Provinsi Lampung yang selama ini memiliki image rawan kejahatan. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo mengatakan, untuk mengubah citra tersebut, pelayanan di Terminal Rajabasa akan diubah sehingga menyerupai standar stasiun.
Bertahun-tahun lalu, Sugihardjo mengatakan, stasiun kereta memiliki wajah yang semrawut. Orang bisa masuk ke stasiun bahkan menumpang kereta tanpa memiliki tiket. Namun, citra buruk stasiun tersebut kini sudah berubah total. Stasiun kereta kini jauh lebih tertib.
"Ini yang menjadi harapan bahwa kita akan menuju ke sana. Terminal bus harus bisa seperti stasiun kereta," ujar Sugihardjo, usai meninjau Terminal Rajabasa bersama anggota Komite II DPD Provinsi Lampung, Anang Prihantoro, Ahad (2/7).
Anang berharap ke depan penumpang juga dapat membeli tiket bus secara online, layaknya tiket kereta. Dengan begitu, akan terjadi peningkatan kualitas pelayanan dan pembangunan sarana prasarana terminal.
Pada musim mudik tahun ini, Koordinator Terminal Type A Rajabasa, Mustikawati memaparkan jumlah kedatangan penumpang dan bus mengalami penurunan dibanding tahun lalu. Jumlah kedatangan penumpang pada tahun 2017 di Terminal Rajabasa hanya mencapai 7.146 orang. Jumlah itu lebih kecil dibandingkan tahun 2016 yang mencapai 15.227 orang penumpang.
Ia juga mencatat, jumlah kedatangan bus di Terminal Rajabasa pada tahun 2017 hanya sebanyak 327 bus lebih kecil. Padahal, pada tahun lalu jumlah bus mencapai 520 armada. Mustika menduga, penurunan jumlah pemudik yang menggunakan bus disebabkan karena banyaknya pemudik yang beralih menggunakan kendaraan pribadi.