Ahad 02 Jul 2017 13:54 WIB

Warga Mataram Merasa Belum Lebaran Tanpa 'Lebaran Topat'

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Andi Nur Aminah
 Warga berebut ketupat agung saat mengikuti Lebaran Topat atau Hari Raya Ketupat di kawasan Pantai Batu Bolong, Kec. Batu Layar, Lombok Barat, NTB
Warga berebut ketupat agung saat mengikuti Lebaran Topat atau Hari Raya Ketupat di kawasan Pantai Batu Bolong, Kec. Batu Layar, Lombok Barat, NTB

REPUBLIKA.CO.ID,  MATARAM -- Pemerintah Kota Mataram bersama Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar perayaan Lebaran Topat bertajuk "Pesona Topat Mentaram" di Pantai Loang Baloq, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, Ahad (2/7). Wali Kota Mataram Ahyar Abduh mengatakan pagelaran lebaran topat tahun ini tampak lebih semarak dengan adanya dukungan dari Dinas Pariwisata NTB yang mengemas acara dengan lebih menarik, termasuk adanya sejumlah hiburan.

Ahyar menyebutkan, Lebaran Topat merupakal ritual adat yang menjadi tradisi masyarakat Lombok, termasuk di Kota Mataram. "Di Lombok kalau belum Lebaran Topat, rasanya belum selesai berlebaran," ujar Ahyar di Pantai Loang Baloq, Mataram, Ahad (2/7).

Ahyar menerangkan, pelaksanaan Lebaran Topat menyambut umat Islam  yang sudah melaksanakan puasa sunah selama enam hari pertama di bulan Syawal. "Sunah Rasul menyebutkan barang siapa yang melaksanakan puasa Ramadhan penuh ditambah enam hari di Bulan Syawal, maka setara dengan setahun puasa pahalanya," ucap Ahyar.

Pelaksanaan Lebaran Topat di Mataram digelar di dua tempat yakni di Makam Loang Baloq, dan Makam Bintaro. Sebelum menuju Pantai Loang Baloq, Ahyar menyempatkan diri berziarah kubur ke Makam Loang Baloq yang berada di seberang pantai. Ahyar menambahkan, nilai-nilai positif yang muncul dari Lebaran Topat ialah silaturahim antar masyarakat dan juga para pemimpin daerah.

Ahyar mengharapkan, Pesona Topat Mentaram bisa menjadi daya tarik wisata bagi para wisatawan di Lombok. "Semoga ini bisa menjadi magnet untuk wisatawan dan juga agar warga Kota Mataram tidak perlu pergi ke luar kota sehingga mengurangi resiko kemacetan lalu lintas," ungkap Ahyar.

Camat Sekarbela Cahya Samodra mengatakan, baik makam maupun pantai Loang Baloq selalu ramai dikunjungi warga saat Lebaran Topat tiba. Selain berziarah dan bersilaturahmi, pada lebaran topat kali ini juga terdapat lomba menarik seperti lomba membuat ketupat, dulang pesaji, dan panah amatir.

"Lomba panah amatir sebagai hiburan masyarakat. Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan olah raga panahan ini untuk membentuk karakter ksatria Muslim yang tangguh dan fokus," ujar Cahya.

Selain itu, prosesi topat agung, yang merupakan susunan ribuan ketupat yang dibentuk menjadi Masjid Tumpang Telu memikat para warga dan wisatawan yang hadir. Tak jarang dari mereka yang berebut untuk mengabadikan momen ini melalui gawai masing-masing. Cahya menjelaskan, topat agung melambangkan implementasi syariat Islam, di mana lantai pertama adalah implementasi tarekat, lalu hakikat, dan terakhir ialah makrifat.

Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Muhammad Faozal mengatakan mulai tahun ini, Pesona Topat Mentaram akan menjadi event berkelanjutan dan dilaksanakan pada tahun-tahun mendatang. Faozal mengharapkan potensi budaya dan wisata Kota Mataram mampu menarik minat wisatawan yang berlibur di Lombok.

"Mataram memiliki potensi wisata dalam kota dengan konsep //city tour. Ada Islamic Center NTB, pantai hingga makam bersejarah. Ayo kita makan topat dulu," kata Faozal.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement