REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Volkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM memberikan peringatan kepada masyarakat untuk mewaspadai aktivitas penggalian tanah dengan kedalaman lebih dari satu meter di sekitar Kawah Timbang, Dieng. Hal ini menyusul peningkatan aktivitas vulkanik di Kawah Sileri yang berada dalam satu kompleks Gunung Dieng.
"Masyarakat agar waspada jika melakukan penggalian tanah di sekitar Kawah Timbang dengan kedalaman lebih dari satu meter. Karena adanya potensi ancaman gas beracun," ujar Kepala PVMBG Kasbani, Ahad (2/7).
Selain itu, PVMBG juga merekomendasikan masyaraka untuk tidak melakukan aktivitas di Kawah Timbang, karena adanya ancaman bahaya gas CO2 dan H2S yang berbahaya. Masyarakat juga diminta tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu terkait dengan Gunung Dieng.
PVMBG menegaskan untuk berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Tengah untuk melakukan pengawasan. "Wisatawan tidak mendekati kawasan kawah dan tidak melakukan aktivitas di radius 100 meter Kawah Sileri," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Kawah Sileri yang berada di Kompleks Gunung Dieng di Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah meletus pada Ahad (2/7) sekitar pukul 12.00 WIB. Letusan terjadi disertai dengan material lahar dingin, lumpur dan asap hingga mencapai 50 meter. Sejulah wisatawan yang saat itu berada di sekitar Kawah Sileri ikut terkena semburan lumpur.
Tipe letusan adalah freatik, yaitu letusan gas atau hembusan asap dan material yang dipicu oleh tekanan gas yang berada di bawah permukaan. Berdasarkan laporan sementara dari BPBD Banjarnegara, saat terjadi letusan terdapat 17 orang pengunjung atau wisatawan. Empat orang menderita luka-luka dan kini dirawat di Puskesmas I Batur. Tidak ada korban jiwa meninggal dunia.