REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 100 meter kawah-kawah di kompleks Dataran Tinggi Dieng. Pusat Volkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menegaskan hal ini meski secara visual dan seismologi, aktivitas Gunung Dieng masih dalam status normal.
Kepala PVMBG Kementerian ESDM Kasbani menjelaskan, pihaknya sebetulnya telah memberikan rekomendasi kepada pengelola kawasan wisata Dataran Dieng untuk memberikan peringatakan kepada pengunjung terkait larangan untuk mendekati kawah. Sejumlah rekomendasi yang diberikan PVMBG adalah sebagai berikut:
1. Masyarakat tidak melakukan aktivitas di Kawah Timbang, karena adanya ancaman bahaya gas CO2 dan H2S yang berbahaya.
2. Masyarakat diminta waspada bila mau melakukan penggalian tanah di sekitar Kawah Timbang dengan kedalaman lebih dari satu meter karena lokasi tersebut berpotensi bahaya gas beracun.
3. Masyarakat diminta tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu terkait dengan Gunung Dieng. PVMBG menegaskan untuk berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Tengah untuk melakukan pengawasan.
4. Wisatawan tidak mendekati kawasan kawah.
5. Masyarakat tidak melakukan aktivitas di radius 100 meter Kawah Sileri.
Sebelumnya, Kawah Sileri yang berada di Kompleks Gunung Dieng di Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah meletus pada Ahad (2/7) sekitar pukul 12.00 WIB. Letusan terjadi disertai dengan material lahar dingin, lumpur dan asap hingga mencapai 50 meter. Sejumlah wisatawan yang saat itu berada di sekitar Kawah Sileri ikut terkena semburan lumpur.
Tipe letusan adalah freatik, yaitu letusan gas atau hembusan asap dan material yang dipicu oleh tekanan gas yang berada di bawah permukaan. Berdasarkan laporan sementara dari BPBD Banjarnegara, saat terjadi letusan terdapat 17 orang pengunjung atau wisatawan. Empat orang menderita luka-luka dan kini dirawat di Puskesmas I Batur. Tidak ada korban jiwa meninggal dunia.