REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih mempertahankan radius bahaya Kawah Sileri, Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, sejauh 100 meter. Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dieng Surip menagtakan, radius bahaya sejauh 100 meter sudah diberlakukan sejak 24 Mei 2017. "Itu masih dipertahankan meskipun siang tadi terjadi letusan freatik," katanya saat dihubungi dari Banyumas, Ahad (2/7).
Ia mengatakan sepanjang sejarah, Kawah Sileri pernah beberapa kali mengeluarkan letusan freatik. Yang sempat tercatat adalah tahun 1939, 1944, 1964, 1984, 2003, 2009, dan terakhir tahun 2017. Menurut dia, letusan freatik selama 2017 terjadi pada bulan Maret, April, dan tanggal 2 Juli.
Dari sekian kali kejadian, dia mengatakan, letusan freatik pada 2009 merupakan yang terbesar. Karena radius sebaran material berupa lumpur mencapai 500 meter. Sedangkan yang terjadi pada Ahad ini hanya sejauh 50 meter.
Kendati demikian, dia mengakui bahwa pihaknya tidak bisa mengukur tinggi lontaran material saat terjadi letusan freatik pada 2009. Karena lokasi Kawah Sileri jauh dari Pos PGA Dieng dan tidak terpasang kamera pengintai. "Terjadinya letusan freatik tidak diawali dengan gempa-gempa vulkanik. Letusannya berupa lumpur panas, gas, dan air," katanya.
Lebih lanjut, Surip mengatakan berdasarkan hasil pengukuran kadar gas di sekitar Kawah Sileri pascaletusan yang terjadi Ahad (2/7) siang tercatat masih pada batas normal. "Yang pasti, Kawah Sileri tidak mengeluarkan gas beracun seperti halnya yang dikeluarkan Kawah Timbang. Kawah Timbang lebih berbahaya lagi karena mengeluarkan gas beracun, sedangkan Kawah Sileri hanya letusan-letusan freatik," katanya.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banjarnegara Arief Rahman menyatakan bahwa sejumlah kawah di Dataran Tinggi Dieng cukup aman bagi wisatawan pascaletusan freatik di Kawah Sileri. Menurut dia, letusan freatik di Kawah Sileri tidak memicu peningkatan aktivitas kawah lainnya di Dataran Tinggi Dieng seperti Kawah Timbang, Kawah Sikidang, dan Kawah Candradimuka.
Akan tetapi, Kawah Timbang bukan merupakan destinasi wisata. Karena berpotensi mengeluarkan gas beracun dan lokasinya jauh dari Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng.