REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sebuah helikopter milik Badan SAR Nasional (Basarnas) mengalami kecelakaan, di wilayah Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa tengah, Ahad (2/7) sekitar pukul 16.15 WIB.
Saat musibah terjadi, helikopter yang megangkut empat rescuer dan lima kru pesawat ini sedang dalam perjalanan melakukan pantauan atas terjadinya erupsi freatik kawah Sileri di dataran tinggi Dieng, wilayah Kabupaten Banjarnegara.
Sebelumnya pesawat sayap putar bernomor registrasi 3602 ini, bertolak dari Pangkalan Udara Angkatan darat ( Lanumad) Ahmad Yani Semarang pukul 16.00 WIB, guna melakukan pengisian bahan bakar.
Namun sekitar 14 menit setelah lepas landas, sistem monitoring penerbangan Basarnas medeteksi pesawat berada pada ketinggian minimal keamanan penerbangan, di koordinat 07 14 57.54 S- 109 59 24.18 E.
Pukul 16.17 WIB, Local User Terminal (LUT) Basarnas mendeteksi sinyal distress dari pesawat helikopter ini pada koordinat 07 13.35 S- 110 04.5 E di bukit Muntung, wilayah Kabupaten Temanggung.
Berdasarkan informasi empat orang rescuer berada di dalam pesawat naas ini. Masing- masing Muhammad Afandi, Nyoto Purwanto, Budi Resti dan Catur. Selain itu juga ada lima orang kru pesawat.
Ke-limanya adalah Kapt Laut Penerbang (P) Haryanto, Kapten Laut (P) Li Solihin, Serka MPU Hari Marsono, Peltu LPU Budi Santoso serta KLD Yoga Febrianto.
Perihal musibah yang dialami oleh helicopter Basarnas ini diamini oleh Kalakhar BPBD provinsi Jawa Tengah, Sarwa Permana. Namun hingga saat ini ia belum bisa memastikan berapa korban jiwa dalam musibah ini.
"Proses evakuasi masih berlangsung," katanya.