REPUBLIKA.CO.ID, Kapal perang AS Vincennes menembak jatuh sebuah pesawat penumpang milik Iran, pada 3 Juli 1988. Penembakan itu diakui AS sebagai sebuah kesalahan karena pasukannya mengira pesawat Iran Air Flight 655 itu adalah jet tempur Iran.
Dilansir dari History, dua rudal ditembakkan langsung dari kapal perang Vincennes ke arah pesawat di Teluk Persia. Insiden itu menewaskan seluruh penumpang dan awak pesawat yang dilaporkan berjumlah 290 orang.
Serangan terjadi di akhir Perang Iran-Irak dan saat itu kapal perang Vincennes sedang berada di teluk untuk mengawal kapal tanker minyak Kuwait. Beberapa menit sebelum Iran Air Flight 655 ditembak jatuh, Vincennes telah menargetkan serangan terhadap kapal perang Iran yang telah terlebih dahulu menembak jatuh helikopter AS.
Iran menyebut penembakan pesawat itu sebagai tindakan yang sangat kejam. Namun, AS memberikan pembelaan diri dengan mengatakan pesawat itu telah terbang di luar koridor penerbangan pesawat komersial dengan ketinggian hanya 7.800 kaki.
Baru satu bulan kemudian AS mengakui kesalahan dan menyatakan Iran Air Flight 655 telah berada di koridor penerbangan komersial dan terbang pada ketinggian 12 ribu kaki. Laporan yang dikeluarkan Angkatan Laut AS menyatakan adanya kesalahan yang dilakukan oleh awak kapal.
Tentara yang melakukan tembakan diduga mengalami tekanan psikologis karena baru melakukan pertempuran untuk pertama kali. Pada 1996, AS setuju membayar kompensasi sebesar 62 juta dolar AS bagi keluarga korban yang terbunuh dalam serangan tersebut.
Selanjutnya: Jim Morrison Ditemukan Tewas di Kamar Mandi