REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa menyiapkan Kampung Siaga Bencana (KSB) setelah meletusnya kawah Sileri di Desa Kepakisan, Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Mensos mengatakan upaya itu bertujuan sebagai pendeteksian dini bencara.
Khofifah menjelaskan tugas Kemensos biasanya menyiapkan dapur umum. Meski tidak selalu dibutuhkan, KSB tetap disiagakan.
"Terus ada pyscho theraphy tapi di lapangan juga tidak dibutuhkan. Tapi tetap direktur bencana alam tetap ke sana untuk mengkoordinasikan, dan menyiapkan KSB, jadi harapannya kita bisa dideteksi dini," ujar Khofifah di RS Polri, Jakarta, Senin (3/7).
Dia mengungkapkan berdasar pemetaan BNPB, ada 323 kabupaten/kota yang terindikasi potensi rawan bencana. Pascakejadian, tim Tagana sudah langsung berkoordinasi. Mensos juga mengkomunikasikan dengan Tagana saat letupan terjadi. Tim dari Tagana berjumlah lima orang yang bersiaga di beberapa titik. "Kami memang menyiapkan, harapannya adalah kecepatan kita untuk memberikan pelayanan," ujarnya.
Mensos mengungkapkan yang mengalami luka dalam peristiwa letupan di Dieng adalah wisatawan. Korban langsung dikembalikan ke daerah masing-masing. Sebagian besar korban berasal dari Kota Pekalongan, Jawa Tengah.