Senin 03 Jul 2017 17:34 WIB

Mensos Salut dengan Psikologis Brimob Korban Penikaman

Red: Ratna Puspita
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawanasa, didampingi Kepala RS Polri Brigjen Didi Agus saat menjenguk dua anggota Brimob korban penusukan, dan satu anggota polisi korban bom Kampung Melayu yang dirawat di RS Polri, Jakarta, Senin (3/7).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawanasa, didampingi Kepala RS Polri Brigjen Didi Agus saat menjenguk dua anggota Brimob korban penusukan, dan satu anggota polisi korban bom Kampung Melayu yang dirawat di RS Polri, Jakarta, Senin (3/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa salut dengan kekuatan psikologis dan ketahanan fisik dua anggota Brimob korban penikaman di Masjid Falatehan, kebayoran Baru Jakarta Selatan. Kondisi keduanya saat ini semakin membaik.

"Kondisi fisik mereka sangat baik, sangat tegar dan teguh. Mereka memiliki kekuatan psikologis dan ketahanan fisik yang luar biasa," ujar Khofifah usai menjenguk dua anggota Brimob yang dirawat di RS Bhayangkara R Said Sukanto Kramat Jati Jakarta Timur, Senin (3/7).

Khofifah saat menjenguk keduanya sempat berbincang dan menanyakan kronologis penikaman tersebut. Kondisi keduanya sudah terlihat membaik saat menceritakan peristiwa yang terjadi pada Jumat (30/6) malam itu.

Ajun Komisaris Dede Suhatmi, salah seorang korban, bercerita tentang penikaman yang menimpanya. Saat peristiwa itu terjadi, dia tengah berdoa usai shalat isya. Karena sedang beribadah, ia tidak membawa senjata dan tidak berpikir akan terjadi penikaman.

Khofifah pada kesempatan itu juga memberikan semangat agar keduanya bisa segera pulih dan bisa pulang ke rumah dalam waktu dekat. Pada kesempatan itu, Khofifah juga menyemangati istri para korban yang terus menemani di rumah sakit.

"Mudah-mudahan ini menjadi peneguhan kita dalam menjaga NKRI dan kita bangun proses harmoni interen dan antarumat beragama," ujar Khofifah.

Ia juga merekomendasikan untuk dibangun dialog intensif umat beragama, antarumat beragama serta antartokoh agama dengan pemerintah sehingga terbangun komunikasi yang akan muncul saling percaya, saling memahami dan menghormati.

"Jadi, kalau kita ingin negara ini harmoni, NKRI teguh maka tugas kita semua untuk memagari negeri ini. Peristiwa demi peristiwa yang terjadi mudah-mudahan bisa menjadi koreksi dan refleksi kita untuk menjadi lebih kritis lagi bagaimana bersama-sama kita bergandengan tangan menjaga NKRI," tutur Khofifah.

Dua anggota Brimob, yakni Ajun Komisaris Dede Suhatmi dan Briptu M Syaiful Bahtiar menjadi korban penikaman orang tak dikenal di Mesjid Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat (30/6) malam.

Peristiwa itu terjadi usai pelaksanaan shalat Isya berjamaah di Masjid Falatehan pada Jumat malam sekitar pukul 19.40 WIB. Seorang tak dikenal tiba-tiba menikam dua anggota Brimob tersebut yang posisi shalatnya tidak jauh dari pelaku, dengan pisau sangkur.

Keduanya mengalami luka di bagian muka dan leher. Usai menikam polisi, pelaku kemudian keluar dari masjid dan melarikan diri ke arah Blok M.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement