Senin 03 Jul 2017 22:40 WIB

Wiranto Yakin Deadlock RUU Pemilu akan Teratasi

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto meyakini jalan buntu atau deadlock pembahasan RUU Pemilu di DPR akan teratasi. Mengingat masih ada tenggang waktu untuk melakukan pendekatan dengan pihak terkait.

"Saya sudah melakukan pendekatan dari semua partai politik. Terutama parpol pendukung pemerintah sudah saya ajak bicara semua. Masih ada waktu. Besok akan ketemu mereka lagi," kata Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (3/6).

Ia mengatakan, keinginan partai politik untuk bertemu Presiden Joko Widodo juga sebaiknya didahului dengan pertemuan dengan para menterinya terlebih dahulu. Setelah itu, baru kemudian dikomunikasikan dengan Presiden.

"Sebab enggak ada yang sebenarnya dipermasalahkan. Ada lima hal krusial itu bisa dibincangkan kok. Masalah presidential threshold, parliamentary threshold, dapil, terbuka tertutup, pembagian kursi/suara di dapil. Itu kan semua sudah bisa dibincangkan," katanya.

Wiranto mengaku sudah membicarakan dengan DPR terutama para ketua fraksi dan sekjen. Pemerintah kata dia, juga tidak berupaya bertahan dengan keinginan terkait presidential threshold.

"Ingin ya biasa saja. Namanya pengen ya biar saja. Sekarang diusahakan. Ini bukan mengalah dan enggak ngalah. Ini cari sesuatu yang bermanfaat bagi negeri ini. Bukan kepentingan parsial," katanya.

Menurut dia, pemerintah ingin mengajak untuk kepentingan politik pemerintah atau politik nasional ke depan.  "Jadi jangan kemudian kita pertentangkan keinginan sektoral enggak akan ketemu," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement