REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Pelatih Persija Stefano Cugurra Teco menyesalkan laga timnya menghadapi Persegres Gresik United di Stadion Petrokimia, Gresik, Selasa (4/7), tidak akan disaksikan penonton.
Persegres Gresik United dihukum menjalani pertandingan tanpa penonton lantaran suporter mereka membuat kericuhan saat menghadapi Persela Lamongan. Hukuman laga tanpa penonton plus denda Rp 20 juta dijatuhkan Komisi Disiplin PSSI karena pendukung Gresik United menyalakan petasan, masuk ke lapangan pertandingan dan membakar papan reklame.
"Saya tidak suka main bola tanpa penonton. Saya orang Brasil, pertama kali saya datang pada 2003 ke Indonesia, yang benar-benar saya suka adalah penonton, suporter benar-benar fanati," ujar Teco dalam konferensi pers jelang laga, Senin (3/7).
Ia memuji pendukung klub sepak bola Indonesia yang fanatik. Stadion selalu penuh sehingga pemain dinilainya punya semangat untuk bermain bola.
Teco sudah merasakan tidak enaknya atmosfer berlaga tanpa penonton. Persija sudah melakonya saat menjamu Sriwijaya FC, juga akibat ulah pendukung mereka. Namun, ia menegaskan kepada para pemainnya untuk tak menjadikan ini alasan.
"Saya selalu berbicara sama pemain, tanpa penonton, kami harus tetap punya semangat sendiri, tidak boleh turun," tegasnya.
Teco mengungkapkan, timnya sudah siap meladeni Gresik United pada laga ke-12 Liga 1. Skuat Persija, kata dia, sudah kembali dari libur Lebaran dan langsung memperbaiki fisik dan teknik, serta mepertajam taktik menjelang laga melawan Gresik.
Macan Kemayoran bertekad mempertahanka tren positif empat kemenangan beruntun sebelum libur. Peluang terbuka karena Gresik United saat ini berada di posisi dua terbawah dan baru memetik lima angka.