Selasa 04 Jul 2017 11:49 WIB

Harga Minyak Mentah Indonesia Kembali Turun

Rep: Frederikus Bata/ Red: Nur Aini
Harga minyak mentah Indonesia (ICP). (ilustrasi).
Foto: Reuters
Harga minyak mentah Indonesia (ICP). (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menetapkan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) bulan Juni 2017 sebesar 43,66 dolar AS per barrel pada Senin (3/7). ICP yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 2380K/12/MEM/2017 tersebut, turun sebesar 3,43 dolar AS per barrel dibandingkan ICP bulan Mei 2017 sebesar 47,09 dolar AS per barrel.

"Kalau kita lihat sudah dua bulan terakhir ini ICP turun terus. ICP April sebesar 49,56 dolar AS per barrel, lalu turun pada bulan Mei menjadi 47,09 dolar AS per barrel, lalu turun lagi Juni ini menjadi 43,66 dolar AS per barrel," ujar Jonan lewat siaran pers yang diterima pada Selasa (4/7).

Jonan menerangkan penurunan ICP tersebut dipicu oleh penurunan harga minyak dunia. Harga rata-rata minyak jenis Brent bulan Juni 2017 sebesar 47,55 dolar AS per barrel turun dari bulan sebelumnya sebesar 51,39 dolar AS per barrel. Demikian halnya minyak West Texas Intermediate (WTI) bulan Juni 2017 turun menjadi 45,20 dolar AS per barrel dibanding bulan sebelumnya sebesar 48,54 dolar AS per barrel.

Rata-rata harga ICP bulan Januari-Juni 2017 menjadi sebesar 48,84 dolar AS per barrel. Menanggapi rata-rata ICP yang di bawah  50 dolar AS per barrel ini, Jonan mengungkapkan, walaupun secara nasional berdampak baik karena nilai impor menjadi lebih kecil dan dapat berpotensi menurunkan biaya pokok penyediaan pembangkitan tenaga listrik, namun di sisi lain juga berpotensi menimbulkan lesunya minat investasi atau eksplorasi baru di kegiatan hulu migas.

Seiring dengan penurunan harga minyak mentah, belum lama ini Presiden telah menyampaikan bahwa harga BBM Premium dan Solar tidak naik per 1 Juli 2017. Menteri Jonan juga menegaskan bahwa tidak ada kenaikan harga BBM dari 1 Juli sampai 30 September 2017. Demikian juga untuk harga elpiji 3 kg, tidak ada kenaikan.

Penurunan harga minyak dunia tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor, antara lain, Laporan EIA (Energy Information Administration)-USA yang menyatakan tingkat stok gasoline dan distillate fuel oil AS selama Juni 2017 mengalami peningkatan dibandingkan dengan bulan Mei 2017. Stok gasoline pada Juni 2017 naik 4 juta barrel menjadi sebesar 241 juta barrel dan stok distillate fuel oil pada Juli 2016 naik 5,3 juta barrel menjadi sebesar 152,3 juta barrel.

Selain itu, data Baker Hughes Incorporated menunjukkan terdapat peningkatan jumlah rig di Amerika Serikat pada Juni 2017 sebanyak 33 rig dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 941 rig. Turn around kilang di Jepang dan kecenderungan menurunnya pertumbuhan permintaan minyak mentah Jepang. Kedua, berdasarkan publikasi IEA, terdapat penurunan permintaan produk minyak mentah di Korea Selatan dan Cina.

Adapun harga ICP dalam enam bulan terakhir, yakni Januari 2017 sebesar 51,88 dolar AS per barrel. Februari sebesar 52,50 dolar AS per barrel. Maret  sebesar 48,71 dolar AS per barrel.  Kemudian April 2017 sebesar 49,56 dolar AS per barrel, Mei sebesar 47,09 dolar AS per barrel, Juni sebesar 43,66 dolar AS per barrel.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Naik Terpengaruh Produksi AS

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement