Selasa 04 Jul 2017 12:27 WIB

2,3 Juta Wisman Kunjungi Bali Hingga Mei 2017

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah wisatawan mancanegara (Wisman) melintas di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Senin (1/4).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Sejumlah wisatawan mancanegara (Wisman) melintas di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Senin (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Bali sepanjang Januari-Mei 2017 meningkat 23,66 persen. Angkanya mencapai 2.307.148 orang, lebih tinggi dibanding periode sama tahun lalu sebesar 1.856.773 orang.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Adi Nugroho mengatakan jumlah wisman ke Bali pada Mei saja naik 24,03 persen dibanding tahun lalu. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, jumlah wisman ke Bali meningkat 2,49 persen. "Wisman terbanyak datang ke Bali Mei 2017 masih berkebangsaan Cina, Australia, India, Inggris, dan Jepang," katanya, Selasa (4/7).

Persentase wisman Cina ke Bali Mei 2017 mencapai 21,35 persen dari total jumlah wisman. Berikutnya adalah Australia 16,88 persen, India 5,52 persen, Inggris 4,23 persen, dan Jepang 3,43 persen.

Adi menerangkan dari 10 negara dengan jumlah wisman terbanyak datang ke Bali, hanya Australia dan Malaysia yang mengalami penurunan. Pertumbuhan wisman Cina ke Bali tercatat paling tinggi, mencapai 49,83 persen, sementara negara di luar 10 kontributor utama mencatat pertumbuhan 56,67 persen.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, AA Gede Yuniartha Putra sebelumnya mengatakan Bali menargetkan kunjungan wisman tahun ini mencapai 5,5 juta orang. Angka ini meningkat dibanding 4,5 juta wisman 2016. "Target 4,5 juta wisman 2016 tercapai 4,9 juta wisman. Kami berharap tahun ini juga melampaui target," katanya.

Yuniartha Putra mengatakan target tahun ini ditentukan angka kunjungan wisman ke Bali tahun sebelumnya. Ia berharap pemerintah pusat menaruh perhatian pada pembenahan infrastruktur di Bali untuk mendukung target kunjungan 20 juta wisman secara nasional di mana Bali menjadi kontributor utama.

Pemerintah provinsi dan daerah di Bali menganggarkan sektor pariwisata mencapai Rp 15 miliar. Jumlah ini tidak cukup, oleh sebabnya membutuhkan dukungan pemerintah pusat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement