Selasa 04 Jul 2017 13:20 WIB

Bank Akui Bunga Kredit Berpotensi Turun

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nur Aini
Suku bunga bank (ilustrasi).
Foto: Wordpress.com
Suku bunga bank (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerapan Giro Wajib Minimum rata-rata atau GWM averaging diakui perbankan bisa mendorong penurunan suku bunga kredit. Sebelumnya, Bank Indonesia menarget penerapan Giro Wajib Minimum rata-rata atau GWM averaging bisa mendorong penurunan suku bunga perbankan. Hal itu karena dana GWM averaging bisa disalurkan ke bank kecil atau pasar uang, sehingga pasar uang pun lebih likuid.

Direktur PT Bank Central Asia (BCA) Tbk Santoso Liem menjelaskan, dengan adanya aturan GWM averaging memang sedikit melonggarkan likuiditas. "Jadi otomatis buat BCA akan lebih punya room (turunkan suku bunga), sebetulnya LDR (Loan Depocit Ratio) kita juga masih cukup aman sekitar 74 sampai 75 persen, jadi masih bisa grow (tumbuh)," ujarnya saat ditemui di Halal Bihalal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jakarta, Selasa (4/7).

Ia mengungkapkan, berdasarkan kebijakan BCA, LDR tidak akan dinaikkan hingga di atas 80 persen. Pasalnya, kata Santoso, BCA merupakan bank transaksi. "Kalau bank transaksi ada risiko tentang likuiditas jadi harus kita jaga," ujarnya. Hal itu karena, tidak semua transaksi nasabah dilakukan di dalam BCA, melainkan ada pula yang di luar BCA.

Kepala Group Treasury PT Bank Mandiri Tbk Farida Thamrin menambahkan, aturan GWM averaging bisa menurunkan biaya dana (cost of fund) di perbankan. "Bank akan dapat keuntungan dari rendahnya biaya dana, ini akan dorong penurunan bunga kredit di masyarakat," ujarnya di Jakarta.

Ia menuturkan, dengan GWM averaging, bank lebih berani menaruh dananya di instrumen jangka panjang. "Sebelumnya, bank jadi cenderung konservatif dan menempatkan dananya di instrumen jangka pendek yaitu deposit facility berarti balik lagi ke BI," kata Farida.

Meski begitu, ia mengatakan, kemungkinan pada awal penerapannya, bank masih akan menaruh dana di instrumen BI. Setelah lebih percaya diri barulah bank bergeser menempatkan dana di instrumen jangka panjang seperti obligasi atau lainnya.

Baca juga: BI Target GWM Averaging Turunkan Bunga Kredit Bank

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement