REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Depok terus berupaya untuk menjaga kestabilan ketersediaan jumlah kantong darah. Salah satunya dengan menerapkan sistem donor darah keluarga bagi setiap orang yang memerlukan kantong darah.
"Sistem donor darah keluarga merupakan alternatif pemenuhan kebutuhan transfusi darah," kata Ketua PMI Kota Depok, Dudi Mi'raz, Selasa (4/7).
Data terbaru jumlah kantong darah di PMI Depok saat ini sebanyak 33 kantong darah. Dengan rincian empat kantong darah golongan A, enam kantong darah golongan B, dua kantong darah golongan AB serta 21 kantong darah golongan O.
"Jumlah tersebut tentu sangat sedikit sekali, sehingga kita coba terapkan sistem donor keluarga tersebut. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya mengantisipasi terjadinya penurunan ketersediaan kantong darah sementara permintaan terus mengalami peningkatan," tutur Dudi.
Menurut Dudi, program yang baru diterapkan sejak dua minggu menjelang hari lebaran tersebut, dinilai berjalan cukup efektif. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah kantong darah yang diperoleh melalui program donor keluarga tersebut.
"Sejak awal dijalankan hingga hari ini, sudah ada 35 anggota keluarga yang melakukan sistem donor keluarga tersebut. Artinya, sudah 35 orang pula yang kebutuhan kantong darahnya terpenuhi. Karena pada dasarnya, setiap keluarga pasti memiliki anggota keluarga dengan golongan darah yang sama dengan pasien yang membutuhkan," jelasnya.
Dudi menambahkan, PMI Kota Depok terus mengajak masyarakat untuk rutin mendonorkan darahnya. Karena, selain membantu anggota keluarga yang sedang memerlukan tambahan darah, juga dapat mendorong kestabilan ketersediaan kantong darah yang ada di Kota Depok.
"Hampir di setiap wilayah yang ada di Provinsi Jawa Barat (Jabar), jumlah kantong darahnya sudah menipis, dan bahkan habis. Alhamdulillah, untuk di Depok sendiri kita masih memiliki stok kantong darah, meskipun jumlahnya sudah sangat sedikit. Untuk itu disarankan agar masyarakat terus mendonorkan darah agar jumlahnya kembali stabil," pungkas Dudi.