REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelatih PSM Makassar Robert Rene Alberts merasa aneh dengan pencabutan sementara regulasi U23 di klub Liga 1. Robert berpikir pencabutan regulasi U-23 ini sebagai bentuk upaya menguntungkan klub-klub tertentu.
"Bagi saya pertanyaan besarnya adalah siapa yang menginginkan pergantian aturan. Saya tak mau komen klub-klub mana yang diuntungkan," kata Robert saat konferensi pers jelang laga melawan Persib di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Selasa (4/7).
Pelatih asal Belanda tersebut heran dengan organisasi induk sepak bola Indonesia PSSI. Sejak awal, dia mengatakan, PSM sudah keberatan ketika PSSI membuat regulasi yang mewajibkan setiap klub Liga 1 memasang minimal tiga pemain U-23 di tim inti. Menurut Robert kalau tujuannya mengembangkan sepak bola muda di Indonesia, hal itu kurang tepat. Buktinya, pelatih 62 tahun tersebut mengatakan, tak ada negara yang menggunakan aturan seperti itu.
Ketika klub Liga 1 sudah menerima dan menjalankan regulasi U23, PSSI malah mencabut sementara aturan itu di tengah kompetisi. Dengan alasan pembentukan Timnas U22 sudah selesai. Regulasi ditangguhkan sampai gelaran SEA Games 2017 Malaysia selesai.
Robert merasa pencabutan mendadak ini tidak lazim. Selama lebih kurang 32 tahun ia menjadi pelatih di berbagai negara, dia tak pernah menemukan adanya pergantian aturan di tengah kompetisi.
"Selama 32 tahun saya melatih tak ada menemukan pergantian aturan di tengah kompetisi seprerti ini," ujar Robert.