REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara mengklaim telah berhasil menguji rudal balistik antarbenua (ICBM). Klaim tersebut muncul setelah mereka kembali melakukan uji coba rudal terbarunya, Selasa (4/7).
Menurut Amerika Serikat dan Jepang, rudal terbaru yang ditembakkan Korut merupakan proyektil jarak menengah. Rudal tersebut mendarat di Zona Ekonomi Eksklusif Jepang setelah mengudara selama sekitar 40 menit.
Kendati demikian, seperti dilaporkan laman Independent, Korut mengklaim bahwa mereka telah berhasil menguji rudal balistik antarbenua. Klaim tersebut diperkuat dengan analisa militer Korea Selatan.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan bahwa militer negaranya telah menganalisa dan mencermati peluncuran rudal terbaru Korut. "Dan kemungkinan rudalnya adalah ICBM (rudal balistik antarbenua)," ujarnya.
Rudal terbaru Korut diluncurkan dari wilayah barat negara tersebut, tepatnya di Banghyon, Provinsi Pyongyang Utara. Rudal mereka diperkirakan menempuh jarak sekitar 930 kilometer sebelum mendarat di Zona Ekonomi Eksklusif Jepang.
Jepang sendiri mengecam uji coba rudal terbaru Korut. Mereka menilai hal ini merupakan pelanggaran jelas terhadap resolusi PBB.
Korut memang diketahui tengah berupaya membangun rudal balistik antarbenua. Walaupun para pengamat dan analis menilai Korut tidak akan mampu membangun rudal jenis tersebut dalam waktu singkat, namun kemungkinan tersebut tetap ada seiring rutinnya mereka menguji rudalnya.