REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Pedagang Batik Grosir Setono Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengaku merugi akibat pembukaan jalan darurat Tol Batang-Pemalang selama arus mudik dan balik Lebaran 2017.
Pedagang batik pasar Grosir Setono, Umar di Pekalongan, Selasa, mengatakan sejak jalan darurat Tol Batang-Pemalang dan Batang-Semarang difungsikan, pendapatan para pedagang batik menurun karena kondisi pasar sepi.
"Akibat difungsikannya jalan darurat tol itu, banyak pemudik kendaraan memilih melintas di jalan tol Batang-Pemalang dibanding memilih jalur pantai utara (pantura)," katanya.
Dibanding Lebaran 2016, kata dia, omset maupun pendapatan pedagang pada arus mudik dan balik Lebaran 2017 turun 75 persen hingga 80 persen.
Ia berharap pemerintah daerah dapat mencarikan solusi kesulitan yang dihadapi pedagang batik Grosir Setono agar perekonomian batik bisa terangkat kembali.
"Kami berharap ada jalur keluar tol yang dekat dengan pasar Grosir Setono sehingga masyarakat yang melalui jalan tol itu bisa mampir ke pasar batik itu," katanya.
Wakil Wali Kota Pekalongan Saelany Mahcfudz mengatakan bahwa pemkot akan mengupayakan jalur "interchange" di depan pasar grosir agar pemudik mudah mampir ke pasar grosir.
"Kami akan menemui pemerintah pusat terkait dampak pemfungsian jalan tol itu terhadap para pedagang batik grosir. Kami akan meminta jalur 'interchange' bisa disetujui dan direalisasikan," katanya.