REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Asisten pelatih Persib Herrie Setyawan tak menampik merasa terbebani karena harus menggantikan posisi pelatih Djadjang Nurdjaman ketika Maung Bandung menjamu PSM di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Rabu (5/7) malam.
Herrie menjadi pengganti sementara karena Djadjang sedang melaksanakan ibadah umrah ke Tanah Suci. "Kalau beban secara pribadi itu pasti, normal, saya manusia biasa," kata Herrie, di Graha Persib, Selasa (4/7).
Namun bekas pemain Pelita Jaya dan Persib di era 80-an itu tetap optimistis Persib dapat mengatasi Juku Eja yang dilatih Robert Rene Alberts.
Herrie menyakinkan semua pemain Persib sedang solid dan sama-sama bertekad merebut tiga kemenangan. Herrie menyebut juga mendapat dukungan penuh dari semua pemain.
Walau tanpa Djadjang, Herrie menyebut persiapan tim masih dalam pantauan pelatih 59 tahun tersebut. Herrie tak pernah putus koordinasi jarak jauh dengan Djadjang.
Khusus saat pertandingan, Herrie yakin dapat mengatasi situasi. Karena dirinya dan semua pemain Persib sudah lama bekerja sama. Sudah saling memahami jika ada hal-hal yang perlu diatasi saat pertandingan.
"Semua pemain bersama saya. Suasana tim kondusif, beban kita pikul sama-sama," ujar Herrie.
Asisten pelatih yang kerap disapa Pak Jose itu sudah dekat dengan semua pemain Persib. Pria asal Makassar tersebut sudah bekerja sebagai asisten pelatih Pangeran Biru sejak 2013 lalu. Musim ini, Herrie kerap mendapat tugas memimpin sesi latihan Persib jika Djadjang berhalangan hadir.