REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi telah mengumpulkan sejumlah bukti untuk mengungkap kasus pemasangan bendera atau atribut identik ISIS di Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (4/7) pagi. Polisi pun fokus menelusuri bukti di sekitar lokasi kejadian, salah satunya rekaman CCTV.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Iwan Kurniawan menyatakan telah memeriksa CCTV yang merekam di lokasi kejadian. Iwan mengungkapkan sejumlah CCTV itu telah didapat polisi untuk proses penyelidikan. "Kita sudah dapat. Ada lima (CCTV). Lagi diambil. Karena situasi agak gelap, sekarang diambil supaya lebih terlihat jelas," kata Iwan saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Rabu (5/7).
CCTV itu, menurut Iwan didapatkan dari gedung-gedung di sekitar Polsek Metro Kebayoran Lama. "Didapatkan dari gedung-gedung di sekitar Polsek Metro Kebayoran Lama," ujar dia.
Diduga pelaku bertolak dari arah Pondok Pinang, karena jalur di depan Polsek Kebayoran Lama itu merupakan jalur satu arah. Namun, sementara ini, menurut Iwan, polisi belum bisa memastikan jumah pelaku yang tertangkap. "Belum. Saya belum bisa pastikan. Karena langsung dibawa, dicek sekarang, nanti hasilnya baru disampaikan," kata dia.
Sebemnya diberitakan terjadi pemasangan sebuah bendera berwarna hitam bertuliskan kalimat syahadat dengan huruf arab. Bendera itu pun terpasang di pagar Polsek Kebayoran Lama, Selasa (4/7) subuh. Di dekat bendera itu terdapat pula sebuah surat ancaman yang ditulis di atas kertas kuning yang di antaranya ditargetkan ke Polri dan TNI.