REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Sekitar 70 persen puing-puing bangkai helikopter Basarnas Jawa Tengah yang jatuh di kawasan perbukitan di Desa Canggal, Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jateng, berhasil dievakuasi ke posko setempat.
"Hari ini sekitar 70 persen puing-puing pesawat bisa dievakuasi ke posko dan di atas masih ada main body, tetapi sudah dipotong-potong," kata Direktur Operasi dan Pelatihan Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Ivan Ahmad Riski Titus di Temanggung, Rabu (5/7).
Selain main body, Riski menyebut gear box juga masih ditinggal di Tebing Mloso Gunung Butak dan diperkirakan Kamis (6/7) siang semua puing-puing pesawat sudah bisa terangkat semua. Ia menuturkan hampir tidak ada kendala dalam evakuasi hari Rabu karena cuaca cukup baik yakni tidak hujan sehingga tanah lebih keras dan batu-batu tidak licin sehingga sangat mendukung untuk mengangkat puing-puing pesawat ke bawah.
Selain itu, semangat dari para sukarelawan disebutnya luar biasa sehingga meringankan Basarnas untuk pemindahan serpihan dari atas bukit. Evakuasi semula direncanakan menggunakan helikopter milik TNI AD, tetapi dari sisi cuaca tidak memungkinkan dan akses atau jalan menuju posko bisa dilaksanakan dengan cepat maka penggunaan heli dibatalkan dan menggunakan jalan darat.
Dua mesin helikopter sudah diturunkan dan satu mesin sudah sampai posko dan satu mesin lagi masih dalam perjalanan turun. "Puing-puing pesewat ini akan kami bawa ke Jakarta," katanya.
Personel yang terlibat dalam evakuasi itu sekitar 400 orang yang terdiri atas tim inti dari Basarnas, TNI/Polri sebanyak 60 orang dan sisanya para sukarelawan. "Barang-barang ini akan dijadikan bukti dan nanti jika diperlukan data-data lagi bisa lihat barang-barang tersebut," katanya.
Berdasarkan pantauan, setelah puing-puing dibawa para sukarelawan dari atas bukit kemudian diangkut dengan mobil bak terbuka menuju posko dan langsung dinaikkan di atas truk yang telah disiapkan.