REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Mantan Ketua DPR Ade Komarudin sedang berada di Melbourne dan akan tampil dalam acara Bincang-Bincang Masa Depan Indonesia di KJRI Melbourne, Jumat (7/7) dengan beberapa warga Indonesia di Melbourne mempertanyakan mengapa dia tidak memenuhi panggilan KPK sebagiai saksi dalam kasus korupsi KTP El di Indonesia.
Ade Komarudin akan tampil dalam acara yang diselenggarakan oleh PPIA (Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia) Monash University bersama dengan Ishadi SK dari CNN Indonesia dan Dian Fatwa dari ABC.
Topik yang akan dibahas dalam bincang-bincang tersebut, menurut selebaran yang dikirimkan oleh PPIA Monash adalah mengenai perkembangan terbaru di Indonesia, visi Indonesia 2030 serta bagaimana mencapainya, dan peran pemuda Indonesia di luar negeri.
Ketua PPIA Monash University saat ini adalah Benazir Komarudin, putri Ade Komarudin, yang memberikan keterangannya kepada wartawan ABC Australia Plus Indonesia, Rabu (5/7), bahwa PPIA Monash memanfaatkan kedatangan Akom, panggilan akrab Ade Komarudin di Australia untuk tampil dalam acara yahng mereka selenggarakan.
"Kami memanfaatkan kedatangannya kesini. Pak Ade Komarudin sedang kesini untuk menengok anaknya yang sedang lebaran yang bagi beliau sudah menjadi tradisinya pada saat lebaran berkumpul seluruh keluarga untuk maaf maafan." kata Bena, panggilan Benazir.
"Jadi beliau berlebaran dengan anaknya yang tidak ada di dalam negeri."
Selain itu menurut Benazir, ayahnya juga melakukan pemeriksaan kesehatan selama liburannya. Menurut pemberitaan media di Indonesia, antara lain dari Liputan 6, Senin (3/7), Ade Komarudin dan istrinya Netty Marliza tidak memenuhi panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sedianya dilakukan Senin tersebut.
Sedianya Akom dan sang istri menjalani pemeriksaan sebagai saksi untuk tersangka korupsi KTP El Andi Agustinus alias Andi Narogong. Menurut Febri Diansyah, juru bicara KPK, Akom dan istrinya sudah menyampaikan informasi mengenai ketidakhadiran mereka dan KPK akan menjadwalkan ulang pemeriksaan terhadap keduanya.
Sejak munculnya undangan acara Bincang-Bincang Masa Depan Indonesia bersama Ade Komarudin tersebut, beberapa akun di Facebook mempertanyakan kehadiran Akom di Melbourne sebagai pembicara. Benazir Komarudin dari PPIA mengatakan bahwa dia tidak melihat adanya keanehan untuk mengundang ayahnya berbicara dalam acara diskusi untuk para mahasiswa Indonesia di Melbourne tersebut.
"Saya rasa tidak ada salahnya untuk berdiskusi dan berbagi ilmu dengan beliau." kata Benazir.
Mengenai menjadi saksi di KPK, Benazir juga mengetahui bahwa ayahnya sudah menyampaikan informasi. "Soal dipanggil sebagai saksi KTP El saya mengetahui dengan persis bahwa beliau sudah berkirim surat dan sudah dijadwal ulang."
"Beliau juga akan datang memenuhi panggilan KPK setelah kepulangannya dari sini," jelas Benazir.