REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Media NHK melaporkan pada Rabu (5/7), hujan lebat dan air di sungai-sungai yang meluap di wilayah bagian selatan Jepang telah memaksa hampir 400 ribu orang dievakuasi ke tempat-tempat yang aman.
"Tepi-tepi sungai rusak dan hujan menimbulkan tanah longsor," kata Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga kepada wartawan.
Suga mengatakan ini berpotensi menimbulkan kerusakan yang lebih parah. "Perdana Menteri telah memerintahkan kami waspada dan siaga," kata dia.
Di Prefektur Fukuoka, sekitar 375 ribu orang diperintahkan untuk dievakuasi sementara air dari sungai yang meluap mengancam membanjiri rumah-rumah. Di Prefektur Oita, tidak jauh dari Fukuoka, lebih 21 ribu orang telah diperintahkan meninggalkan rumah-rumah mereka.
Orang-orang yang meninggalkan rumah-rumah berada di pusat-pusat evakuasi di sekolah-sekolah dan gedung-gedung pemerintah di daerah yang lebih tinggi. Seorang juru bicara SDF mengatakan, Pasukan Pertahanan Diri Jepang (SDF) telah menanggapi permintaan-permintaan bantuan dari kedua prefektur itu yang diterjang banjir.
Hujan lebat di wilayah bagian selatan itu diperkirakan berlanjut hingga Kamis (6/7). Hujan di Jepang terjadi di dalam sistem badai yang menyebabkan banjir parah di bagian selatan Cina. Sebanyak 56 orang meninggal dan kerugian senilai 4 miliar dolar AS.